Selasa, 08 Februari 2022

Akhlaq baik

Orang yang akhlaqnya tidak baik, doanya tidak makbul. Jadi agar doanya  makbul akhlaqnya  harus baik. Itu yang disampaikan KH. Uzairon dalam pengajiannya.

Baik tidaknya akhlak  seseorang  bisa diuji dengan 4 hal ;
1. Saat dia disakiti.
2. Saat dia safar
3. Saat dia makomi
4. Saat dia sakit. 

Saat dia disakiti  kok masih  baik kepada yang menyakiti  itu memang betul-betul  akhlaknya  baik. 

Kalau kita baik kepada si dia. Si dia baik  kepada kita  itu biasa.  Kalau kita baik pada si Dia, si Dia tidak baik  kepada kita  itu gila namanya.  Tidak mengerti  kebaikan orang lain. Tidak tahu berterima kasih. Tidak tahu balas budi.

Yang kedua saat safar,  perjalanan.  Kalau saat safar  dia baik, akhlaqnya  memang baik. Sholatnya tertib  5 waktu.   Atau Dia bisa "menjamaknya". Adabnya safar dipenuhi.

Ada orang itu  yang jalan saja seharian. Meniti jalan menapaki  bumi yang terhampar panjang sejauh mata memandang .  Sepintas sebagian  orang mengira orang gila. Pakaiannya lusuh,  pake caping dan tongkat untuk  menyangga  tubuhnya.  Dari lelah  , haus dan lapar. Dia tidak meminta  minta.  

Dia memungut  di jalan  sesuatu  yang dibuang  orang,  untuk  dimanfaatkan  kembali untuk  menyambung hidupnya. 

Mulutnya berkomat kamit melafadzkan bacaan dzikir hatinya ingat  dan dekat sekali  dengan sang pencipta,  tidak menutup  kemumgkinan  diantara  mereka adalah waliyulloh. Kalau  ketemu  Dia, tolonglah apa yang bisa kamu lakukan.

Makomi,  saat dia berada dalam suatu  tempat  dimana Dia tinggal.  Kalau orang banyak mengatakan  baik, memang benar akhlaknya adalah  baik. Dan begitu sebaliknya.  

Kemudian yang ke empat adalah saat dia  sakit. Saat sakit Dia masih sabar,  memenuhi kewajiban syariatnya. Menerima akan takdir  keputusan Allah. Tidak mengeluh dengan sakitnya.  Akan tetapi  benar-benar  iklas karena Allah. 

Kalau  keempat  empatnya  lulus,  maka benar-benar  baik akhlaqnya.  Yang demikian itu  orang yang doanya makbul. 

Itu antara  lain yang disampaikan  KH. Uzairon dalam pengajiannya. Perlu saya tulis,  untuk  menjadi pelajaran  bagi saya dan pembaca  yang suka.

Ilmunya  luas,  dalam  dan berbobot.  Beruntung  bagi siapa yang mengamalkannya  dan lebih beruntung  bagi siapa  yang menyampaikan kepada orang lain.  

Kebaikan itu perlu di tulis  , tapi kadang tidak semuanya perlu dilakukan,  dan lebih baik lagi jika disampaikan  kepada  orang lain.

Kalimat  terakhir  ini mungkin  membuat  pembaca tanda tanya, atau protes.  Silahkan didiskusikan  dalam kolom komentar.

Semoga pembaca semua sehat ,  Allah  menganugerahi  berupa ilmu dan hikmah. Agar hidup kita barokah. 
Dan Juga semoga kita semua dimasukkan golongan orang-orang beraklaq baik .

Magetan,  8 Februari  2022





3 komentar:

  1. Aamiin. Semoga sy bs trs istiqomah memperbaiki diri agar terbuka pintu2 langit utk segala doa yg dipanjatkan. Terima kasih ilmunya, pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkenan membaca saudaraku

      Hapus