Sabtu, 12 Februari 2022

Omong tok

Tulisan saya ini terinspirasi  dari diskusi di grup wa. Seorang  teman pingin menikah lagi.

"Sampeyan apa mau nikah lagi kang?"
"Nek istri merestui, Gusti ngijabahi Kang."
"Kari niate kuwi, tonggoku ke enek sing nikah lagi, awalnya ya rebyek saja  tapi setelah dibuatkan rumah sendiri sendiri yo jadi akur."

Anggota grup yang perempuan diam saja,mungkin malu  mau komentar.  Atau dalam hati mengatakan,  "alah gombal paling wanine omong tok". Sambil mesem  sinis. 

Saya sendiri ya tidak komentar,  tapi ya ikut  diskusi dalam hati.  "Omong tok".
Memang menikah itu baik, sunah rosul  tapi tidak semua yang baik itu baik untuk  dilakukan.

Kalau kita  berpikir sekilas, kita akan mengatakan  semua kebaikan itu baik di lakukan. Kita tidak ragu ragu lagi. Pokoknya semua kebaikan itu  baik  dilakukan.
Tadinya saya juga berpikir seperti  itu.

Ternyata  tidak demikian. Tidak semua kebaikan  itu baik dilakukan. Atau dilakukannya  tidak sekarang,  tetapi menunggu "timingnya" tepat.

Contohnya  seperti  ini,  seorang  anak  berumur  17 tahun  pingin menikah . Menikah itu  baik,  sunah rosul. Akan tetapi  lebih baik  sekolah dulu  hingga lulus baru menikah.

Sudah punya istri satu,  pingin menikah lagi,  walaupun menikah itu  ibadah, baik, sunah.  Tapi tidak baik kalau dilakukan  oleh orang-orang  umum  seperti  kita. Nanti banyak mudhorotnya,  keluarga sering bertengkar,  dan sebagainya.

Masih banyak  ibadah lain  yang bisa kita lakukan  dan berpahala  besar. 

Semoga keinginan  anda itu  nanti akan dapat terpenuhi  di surga  saja. Menikah dengan bidadari,  "pitung puluh punjul siji".

"Wah po kuat ngatasi?"
"Kuat sekali." Kata Pak Kyai."

Jadi, sungguhan ini  tidak "omong tok."  Hehe 

Magetan,  12 Februari  2022


1 komentar: