Sampai badannya agak kurus. Ketika SNMPTN mengambil Kedokteran di Palangkaraya, Kalimantan. Tapi masih belum beruntung, memang terus terang saya tidak mengijinkan sepenuh hati, karena anak perempuan satu satunya harus pergi jauh untuk menimba ilmu di sana.
Sering sambil makan bersama keluarga saya membayangkan suatu saat nanti tinggal berdua dengan istriku, anak-anak jauh semua, pulang mungkin setahun sekali, belum kalau jodohnya orang sana. Pikiranku sering diskusi tak bertepi.
Seperti itukah lingkaran tugas kehidupan seorang anak manusia, tadinya sendiri, kemudian bersama dan suatu saat sendiri lagi. Rumah tadinya ramai dengan tangis dan celoteh anak lama-lama sepi dan sendiri. Lebih lebih kalau ingat tentang kehidupan setelah kematian, mau tidak mau suatu saat kita harus pergi sendiri, tak berteman dan tak akan kembali.
Di saat itu sudah tidak ada variabel yang bisa dipengaruhi atau direkayasa. Variabel nya hanya dua, iman dan amal sholih.
Senyampang hayat masih dikandung badan masih banyak variabel yang bisa dipengaruhi, kita masih bebas melakukan apa saja. Maka di saat inilah waktu kita, hari hari kita dan Jaman kita.
Kembali kepada meraih mimpi, kemudian dia mengikuti SBM PTN dia menurunkan grade mimpinya , tidak Kedokteran tapi Farmasi, mengambil di Unej. Masih belum beruntung harus bersabar dan belajar lagi.
Kemudian ikut Utul (ujian tulis) di UI, Unsud, UGM dan Unair. UI tidak lolos. Kemudian di kasih amalan oleh kakeknya. Ketika akan berangkat tes itu mencuci kaki ibunya. Sambil minta maaf atas segala kesalahan dan minta didoakan agar tercapai. Kemudian air bekas cucian kaki tadi digunakan untuk mandi kramas. Hal ini merupakan bentuk bakti kepada ibunya, merendahkan diri sejadi jadinya terhadap ibu dan minta di doakan sambil menangis sesenggukan.
Kegigihanya mencapai impian memang luar biasa rasanya pantang menyerah sebelum untung dapat diraih. Buku kumpulan soal soal yang besar telah dikuasainya semua.
Di samping itu juga mengamalkan sholat tahajud , sholat duha dan baca Al Qur'an. Kalau membaca Al-Qur’an ndremimil lancar cepat seperti bus patas. Alhamdulillah, salah satu kebanggaan orang tua adalah anaknya bisa membaca al-Quran, setidaknya ada harapan kiriman pahala jika kelak sudah meninggal dunia.
Kemudian saya tambahi amalan membaca surat yaasin 41x. Ini amalan yang paling berat. Dimulai setelah sholat duha jam 10.00 hingga jam 17.00.
"Yang membedakan kita dengan orang lain itu adalah seberapa besar "tirakate " siapa yang berani tirakat Allah pasti menjadikan "kawula kang kinacek", itu salah satu yang saya ajarkan kepada Dia.
Pada suatu ketika lahir Rahwana putra begawan Wisrawa kemudian minta diberi tugas apa, kemudian Rahwana diberi tugas bertapa di Gunung Gohkarno yang tidak pernah dijamah manusia. Jangan sekali kali jugar tapamu kalau belum dapat nugraha dari dewa. Kemudian adiknya lahir diberi nama Raden Kumbakarno, kemudian dia bertanya, "tugas saya apa?" Tugasmu menyusul kakakmu bertapa, jangan sekali kali jugar bertapamu kalau belum dapat nugraha dari Dewa. Begitu seterusnya tugas itu diberikan kepada anak yang ke 3 dan ke 4 yaitu Raden Sarpokenoko dan Raden Wibisono. Ke empat bersaudara ini bertapa selama 50 tahun.
Akhirnya ke 4 bersaudara itu menjadi orang yang sakti mandraguna.
Kalau jaman sekarang bertapa itu disuruh sekolah dengan tekun dan sungguh-sungguh sehingga mendapatkan ilmu yang barokah. Jangan seperti sekolahnya Kurawa yang tidak sungguh-sungguh, sambil guyon, sambil pacaran yang tidak pake SOP, maka kurawa tidak sakti dan kalah dalam pertempuran Barata Yuda yang dimenangkan Pandawa.
Alhamdulillah, karena betah tirakat tadi , Gusti Allah paring kawelasan, Hindun diterima di FKG Unair. Begitulah kadang-kadang kita minta yang jauh malah diberi yang dekat. Mungkin Tuhan kasihan beta ribetnya kalau diterima yang jauh.
Masih 2 pengumuman lagi yang dinantikan UGM dan Unsud. Biar yang ini dijalani temanya saja pemuda pemudi Indonesia yang lain yang sama sama ingin mengabdikan diri untuk kesehatan bangsa dan negaranya.
Pesan dan doa saya Semoga tabiat baik ini tidak ditinggalkan hingga akhir menutup mata.
Demikian semoga tulisan ini menginspirasi bagi pejuang -pejuang yang ingin memenangkan pertempuran untuk meraih impianya.
Magetan, 6 Juli 2021
Alhamdulillah
BalasHapusTerimakasih telah berkenan berbagi informasi.
BalasHapusSama-sama pak Nana
BalasHapus