Alhamdulillah pelaksanaan lancar, sapi sapi itu juga manut saja tidak menunjukkan perlawanan.
Acara dimulai pukul 07.00 dilaksanakan oleh Bapak Ibu guru dan OSIS secara prokes.
Penyembelihan dilakukan oleh tenaga profesional dengan mengupah 300.000 per ekor.
Pelaksanaan cepat sekali, dilengkapi dengan alat alat lengkap dan siap pakai. Pisaunya tajam, yang untuk menyembelih agak besar yang untuk menguliti agak kecil. Juga ada kapak yang kuat untuk memotong tulang yang keras.
Disanping itu Bapak Ibu guru dan OSIS juga membawa pisau dari rumah. Sehingga juga bisa membantu kecepatan proses pembagian daging kurban.
Daging kurban itu akan dibagikan kepada 680 orang baik siswa guru, maupun tetangga sekolah., termasuk tukang becak yang mangkal disekitar sekolah.
Acara yang direncanakan bisa selesai pukul 11.00 WIB, akhirnya agak molor menjadi pukul 11.30.
Tujuan berkurban itu adalah untuk mendapatkan ridho Allah dengan "napak tilas" amalan Nabi Ibrahim. Saat dulu Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih putra kesayangannya yang bernama Ismail. Nabi Ibrahim tidak berpikir panjang manfaat apa berkurban, yang penting diperintah Allah, dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya begitu saja.
Setelah sampai pada tempat yang dituju Ismail dibaringkan dan siap disembelih, tapi ada "kaelokan". Pisau tajam itu tidak mampu menebas leher Ismail, kemudian pisau itu digunakan untuk menebas batu yang ada didekatnya, batu itu terbelah menjadi dua.
Kemudian diulangi untuk menyembelih Ismail. Maka datanglah pertolongan Allah, dengan memberikannya seekor kambing besar. Kemudian daging dibagi bagikan kepada yang berhak.
Setelah sampai pada orang jaman sekarang atau oleh ulama ditafsirkan yang bermacam macam. Ulama menafsirkan yang disembelih itu adalah sifat sifat kebinatangannya, artinya sifat manusia yang tidak baik ini disembelih atau dihilangkan. Yang disembelih adakah kecintaan kita pada kepemilikan atas, harta, jabatan, dan lain lain. Seperti kiriman wa senior saya Abah Haji Martono berikut ini
Setiap kita adalah Ibrahim dan setiap Ibrahim mempunyai Ismail._
_Ismailmu mungkin hartamu_
_Ismailmu mungkin mobilmu_
_Ismailmu mungkin rumahmu_
_Ismailmu mungkin pekerjaanmu_
_Ismailmu mungkin jabatanmu_
_Ismailmu mungkin gelarmu_
Ismailmu adalah sesuatu yang engkau sayangi dan kau pertahankan di dunia ini.
Saya pikir bolehlah kita mencintai anak, istri, harta, jabatan , dan lain lain, akan tetapi jangan mengalahkan cinta kita kepada Allah. Karena Allah itu maha pencemburu.
Sebenarnya apa yang kita punya itu adalah pemberian Allah, kita tidak punya hak prerogratif mutlak. Kita hanya punya hak pakai saja, atau semuanya adalah titipan dari Allah untuk dikelola dan dimanfaatkan yang baik.
Maka janganlah kepemilikan kita terhadap sesuatu membuat lalai pada yang memberi, yaitu Allah SWT.
Sesungguhnya Ibrahim tidak diperintah Allah SWT untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa kepemilikan terhadap Ismail.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan keberkahan kepada kita dengan menganugrahkan sifat Keshalihan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Keihlasan dan kesabaran Nabi Ismail dalam menjalankan perintah Allah.
Nikmat, rezeki, kesehatan, dan semuanya yang kita terima begitu banyak, shalat dan berkurban adalah tanda rasa syukur dan ketaatan kita.
Bukan dagingnya bukan pula darahnya yang sampai kepada Allah, namun kepatuhan dan taqwa kita atas perintah yang akan kita terima.
Semoga Allah SWT mengaruniakan hidayah kepada kita dan anak keturunan kita hingga hari Qiyamat, sehingga kita tetap istiqamah untuk senantiasa "menempatkan Allah" di hati kita sebagai yang paling kita cintai melebihi apa saja yang kita punya.
Semoga setiap tahun kita semua bisa berkurban yang paling baik yang membuat Allah ridho. Semoga kita semua menjadi orang yang beruntung baik di dunia hingga di akherat kelak.
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin
Magetan, 21 Juli 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar