Membaca berita Seperti itu membuat diri kita banyak bertanya. Bagaimana kalau itu terjadi pada diri kita, apakah biasa bisa saja atau apa reaksi kita?
Saya pernah mengalami masa kritis, saat itu saya berfikir seandainya sesuatu terburuk terjadi pada diri saya. Maka saya pasrahkan kepada Allah. Saya berpesan pada istri saya, karena dia orang terdekat saya. Mungkin orang lain memandang sebagai biasa, tapi kami merasakan sebagai masalah besar karena yang namanya kematian itu adalah pintu gerbang yang menghubungkan antara alam dunia dengan alam akherat.
Apalagi persiapan untuk menuju ke sana masih biasa biasa saja. Bekal belum cukup, hati belum tertata , yang ditinggalkan masih perlu uluran cinta dan kasih sayang.
Itulah realita maka hanya sabar dan banyak istighfar yang penting kita lakukan. Insyaallah diberi jalan keluar dari Allah SWT. Untuk orang sabar itu Allah memberinya berita gembira.
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman, Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah buahan , dan sanpaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. Al Baqarah ayat 155 )
yaitu orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innalillahi wainnaillaihi Rojiun." (QS. Al Baqarah ayat 156 )
Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah ayat 157 ).
Sedangkan mengenai istighfar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. bersabda, "Siapa melazimkan (memperbanyak) istighfar, niscaya Allah Ta'ala akan
(1) Menjadikan baginya jalan keluar atas segala kesusahannya,
(2) Kelapangan atas segala kesempitannya, dan
(3) Dia akan dikaruniai rezeki dari jalan yang tiada disangka-sangka olehnya."
*(HR Ahmad)*
Barangkali kita tidak punya senjata yang sakti seperti "Jamus kalimasada" senjata Prabu Yudistira. Kita tidak punya senjata "Cakra" seperti senjatanya Pranu Ksisna, akan tetapi dengan senjata "sabar dan istighfar" semua masalah selesai.
Mari perbanyak Istighfar semoga Allah mudahkan semua urusan kita, diberikan kelapangan dan rezeki yg tidak disangka-sangka.
Jalan keluar melakukan terbaik yang bisa merubah suasana dari gelap menuju cahaya, dari berat menjadi ringan, dari sulit menjadi mudah.
Kalau anda sedang sakit, minumlah obat dari dokter, dan makan yang bergizi setiap hari. 4 sehat 5 sempurna. Pengalaman pribadiku membuat saya bisa bercerita, konsumsi sayur , daging , saya setiap hari juga minum susu beruang, makan telur kampung yang direbus, dan juga ada buah pisang.
Mungkin disaat badan terasa panas, tidak merasakan enak atau lezatnya makan, tapi dipaksa saja karena tubuh kita perlu nutrisi lebih-lebih menjelang sakit.
Insyaallah di hari ke 5 sudah sembuh, makan sudah enak. Lanjutkan saja aktivitas makan bergizi itu hingga 14 hari minimal.
"Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah ayat 153 ).
Saya doakan semoga saudaraku semuanya diberi sehat wal afiat dan yang sakit segera diberi kesembuhan dari Allah.
Yang sedang sehatpun harus hati-hati , ikuti protokol kesehatan, jaga stamina, jaga imun, jaga iman Insyaallah aman.
Dan jangan lupa bersyukur, jangan sampai ingkar atas banyak anugrah yang diberikan kepada kita,
Maka ingatlah kepada-Ku , Akupun akan ingat kepadamu , bersyukurlah kepada-Ku , dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. (QS. Al Baqarah ayat 152 ).
Semoga pandemi segera berlalu, sehingga kita bisa beraktivitas bebas seperti dulu.
Magetan, 12 Juli 2021
Sumber bacaan:
Al Qur'an
Dr. Aidh Al Qarni, La Tahzan, Qisthi press Jakarta, 2011
Alhamdulillah
BalasHapusAstaghfirullah alladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar la haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim
BalasHapusThank you Mase
HapusTerimakasih kawan ...kau SDH ingatkan kita utk senantiasa bersabar dan selalu beristigfar...semoga jadi ladang jariyah buat penjenengan
BalasHapusSama-sama mbak Parti, sehat semangat
BalasHapus