Kalau tidak seperti itu yang menghibur, pembaca menjadi terhibur dengan membaca tulisan anda. Hatinya menjadi tenang, kesedihan kesesihannya menjadi terurai, beban hidupnya mencair walaupun hanya sementara.
Bisa juga tulisan anda menginspirasi orang lain, membuat orang lain bersemangat dalam belajar, bekerja, berwiraswasta, beribadah dan lain-lain. Atau semangat dalam menjalani kehidupan ini. Sulitnya beban hidup, penderitaan atas penyakit yang tak kunjung sembuh kadang membuat seseorang putus harapan.
Jangan putus harapan, bagi orang yang beriman semenderita apapun masih kaya raya, karena masih punya Allah.
Doa doa kita pasti diperhatikan dan dikabulkan oleh Allah, kita harus yakin itu. Kalau tidak yakin harus belajar hingga bisa meyakini yang paling haqul yakin.
Yang lain manfaat dari menulis adalah kita berbagi pengetahuan tanpa batas, karena tulisan kita akan dibaca oleh banyak orang hingga hari qiamat. Semoga tulisan yang baik itu akan dicatat oleh Allah sebagai amal jariyah.
Akan tetapi kalau tulisan kita hoaks, maka akan berdosa hingga hari qiamat. Oleh karena itu mari berniat menulis yang baik, yang manfaat agar menumbuhkan keberkahan-keberkahan.
Kepribadian penulis
Penulis yang menulis karena panggilan jiwa, dia akan terus menulis walaupun tulisannya tidak dibaca orang , tidak diperhatikan orang, tidak dihargai orang. Terus saja menulis. Seperti matahari yang setiap pagi terbit dari ufuk timur, sealalu saja bersinar, walaupun kadang tertutup awan.
Penulis sejati itu akan menghargai hasil karya sahabatnya yang sama-sama menulis, tidak merendahkan bahkan selalu memotivasi agar senantiasa terus menulis.
Mereka menghindari mengkritik.
Kadang kritikan itu akan mematikan penulis pemula. Kritikan yang terlalu pedas akan membuat perut mulas. Sehingga diare akhirnya badan lemas. Akhirnya tak berdaya, tak berani menukis lagi.
Tapi kritikan yang pas, membuat Penulis itu lebih bersemangat dan meningkatkan kualitas hasil karyanya. Mencari formula yang pas itulah tugas kita bersama agar "sambal tulisanya" membuat orang ketagihan untuk melahab lezatnya.
Karena lezatnya nasi pecel itu yang nomor satu berpengaruh adalah sambalnya.
Oleh karena itu belajar "menyambal" yang lezat adalah terus diupayakan.
Demikian , tulisan ini jangan diartikan karena saya habis dikritik orang, sama sekali tidak. Saya kalau dikritik terus terang kurang suka, saya lebih suka diberi masukan agar lebih baiknya tulisan saya.
Demikian juga saya tidak pernah mengkritik tulisan atau hasil karya orang , saya lebih suka memberikan masukan, karena itu lebih sopan, lebih manusiawi, dan lebih menghargai. Itu saja hanya kepada orang-orang dekat saya.
Bagaimana menurut pendapat anda?
Magetan, 14 Maret 2021
Setuju Pak KS
BalasHapusMatur sembah nuwun Mas Doktor
HapusHa..ha... buetulll... saya Anik Rofaida salah satu yang sudah Bapak kasih masukan dan bimbingan dalam menulis... terima kasih... semoga Allah Ridlo dengan yang kita tulis...
BalasHapusiyaa nduk Aamiin ya Robbal alamiin
Hapus