Senin, 11 Januari 2021

Bagaimana cara menanam jeruk pamelo

Cara menanam  jeruk pamelo mudah saja, seperti  menanam alpukat.
Sediakan  dulu alat alat yang digunakan untuk  menanam, antara lain; cangkul, pecok, cutter, sakit.

Caranya  adalah sebagai berikut 
Buatlah lubang dengan ukuran 70 x70 x 60 cm
Panjang 70 cm, lebar, 70 cm  dan kedalaman cukup 60 cm.

Kemudian biarkan  2 hari agar tanah steril,  kena sinar  matahari. Kemudian taburkan merata furadan,  5 sendok makan. 

Setalah itu  cangkokan bibit pamelo siap ditanam.  Ada dua jenis bibit, yaitu  model  cangkok  dan stek. Ternyata  berdasarkan  pengalaman  hasilnya  baik yang dari cangkokan.

Tanah sebagai  media  yang baik  merupakan campuran dari tanah biasa, pasir, kompos. Masing-masing  perbandingan 1 banding  1.

Kemudian  setelah bibit  cangkokan dimasukkan,    timbun  bibit dengan media tanah  hingga  diatas  cangkokan kira kira  20 cm. Oh iya pastikan bibit terletak ditengah-tengah lubang yang tersedia. 

Kemudian  calon pohon  perlu  diberikan  pelindung  agar  tidak  ambruk  saat ada angin agak besar. 

Kemudian langkah  terakhir  siramlah  dengan air  secukupnya,  sehingga akar sudah terhimpit  oleh tanah. 

Dalam hal waktu  menanam sebaiknya  sore hari,  karena sinar matahari semakin redup.   Kalau ditanam pagi hari biasanya  daunya layu. Selesai, setelah itu  tinggal perawatan tanaman  jangan sampai  di sekitar pohon ditumbuhi  rumput  pengganggu.

Pemupukan 
Agar tanaman jeruk dapat tumbuh subur  dan segera  berbuah,  berikanlah  pupuk kandang setiap tahun sekali.  Pemupukan yang baik  biasanya  di awal musim penghujan.

Pemupukan tambahan dapat juga dilakukan  dengan pupuk  NPK. Yang baik  NPK mutiara.  Berdasarkan pengalaman manfaat  dari pupuk ini bisa menyebabkan  buahnya  menjadi  lebih banyak  dan besar-besar. 

Haji Lowong.
Di desa Pojoksari  ada petani jeruk yang hebat. Namanya Haji Lowong, beliau ini setiap  tahun  panenan jeruknya paling banyak , dibandingkan  dengan petani  lain. Jeruknya sehat-sehat rasanya manis  sedikit asam. 

Dari hasil panen jeruk  inilah beliau  bisa naik haji  bersama istrinya.  Yang pada saat  itu ( awal tahun 90-an) naik haji merupakan  kejadian langka di desa kami,  karena biayanya yang mahal. Rata rata setiap  tahun yang naik haji antara 2 sd. 4 orang. Entah karena kesadaran  beragamanya belum  sampai disitu atau karena faktor  ekonomi yang rendah.

Haji Lowong  tanahnya luas dan  semuanya  ditanami  jeruk. Dengan keuletan  beliau maka orang Pojoksari  mengakui  bahwa beliau  memang ahlinya  menanam  jeruk. 

Ketrampilan bertani  ini diajarkan pada anak-anaknya sehingga  sang anak memiliki  pengetahuan  dan ketrampilan  menanam  jeruk yang tidak jauh beda dengan Haji Lowong. Hampir semua anaknya telah melaksanakan rukun Islam yang ke 5 ini. Salah satu diantaranya  adalah Haji Marlin. 

Haji Marlin  juga petani  jeruk bertangan dingin, setiap jeruk yang ditanam selalu  berbuah banyak.  Beliau juga rangking satu  dalam hal panen  jeruk disetiap tahunnya.

Orangnya memang rajin  dan memiliki  semangat  kerja yang beda dengan kebanyakan orang. Disamping beliau rajin beribadah.  Maka wajar bila  beliau termasuk orang kaya di desa Pojoksari. Orang itu kalau  ditakdirkan  kaya, maka diberi hidayah untuk  berdoa,  diberi  ilmu,  rajin dan semangat  kerja yang lebih dari yang lainnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar