Acara dimulai pukul 15.30, pesertanya tidak banyak hanya sekitar 8 orang. Hadir sebagai nara sumber adalah Prof. Dr. Ahsanul In'am, PhD. Seorang direktur pascasarjana UMM. Paparanya enak dipahami mudah dimengerti.
Seandainya saya kuliah S3 sebenarnya lebih tertarik karena keilmuanya. Karena Allah berfirman dalam surat Al Mujadalah, Yarfailahuladzi na amanu minkum waladzina utul ilma darajah.
Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu diantara kamu dengan beberapa derajat. Allah sangat menghargai keilmuan hambanya. Sebagaimana juga Allah menghargai amalan hambanya, karena Alloh itu Assyakur.
Berapa biaya kuliah S3?
Saya bertanya pada Narasumber, berapakah istimasi biayanya kuliah S3 hingga wisuda? Beliau menjawab, bahwa biayanya kurang lebih 100 juta. Mahal...?!
Bisa iya bisa tidak. Untuk yang punya uang ya murah, kalau tidak punya uang ya mahal. Saya masuk golongan yang kedua.
Memang ilmu itu harganya mahal, tidak bisa dinilai dengan harta benda.
Saya ketika kuliah S2 tahun 2006, kulkas yang biasanya penuh dengan buah buahan, nyaris tak ada isinya. Kasihan anak-anak sebenarnya. Orang yang sedang menuntut ilmu itu harus siap menjalani hidup sederhana, kurang tidur, makan seadanya, pakaian seadanya, kerja keras, belajar keras, Berdo’a sampai notog pintu langit.
Saya belum bisa kuliah S3, biarlah diantara anak dan murid saya saja, semoga bisa. Saya akan menulis dan membaca buku untuk meningkatkan kualitas keilmuan saya. Toh HAMKA, juga tidak pernah menamatkan sekolahnya tetapi memiliki keilmuan yang setingkat Profesor. Beliau mendapat gelar Doktor honoris causa dari Universitas Al Azhar, Mesir, dan Universitas Prof. Moestopo.
Tapi HAMKA memang memiliki "laku", yang luar biasa. Beliau meninggalkan tempat kelahirannya Maninjau, Sumatra Barat, merantau ke tanah Jawa dan bahkan sampai ke Mekah untuk belajar langsung dengan tokoh ulama dan bermodalkan membaca. Kemudian setelah itu menulis. Ini cara HAMKA menguasai keilmuan. Dengan membaca dan menulis akan bertambah tambah keilmuanya.
Itulah "laku" yang dijalani HAMKA. Siap berpisah dari orang tua, meninggalkan kesenangan, bermain, bersendau gurau dengan teman sebayanya. Memiliki tekat yang kuat untuk mendapatkan ilmu.
Benar apa yang dituliskan dalam tembang pucung sebagai berikut;
Ngilmu iku
Kelakone kanti laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
Setyo budya pangekese dur angkoro.
Artinya ilmu iku tercapainya dengan menjalani mujahadah, pencapaianya dengan cara khas, artinya khas berusaha keras, memperkokoh karakter , kokohnya budi karakter akan menjauhkan diri dari watak angkara.
"Wulang reh" ini nasihat untuk para pembelajar sejak tahun 1780 - an jamanya Raja Pakubuwana IV.
Bagaimana menurut anda?
Sukomoro, 10 Agustus 2020.
Allah akan meninggikan derajat orang orang yg berilmu pengetahuan. Teruslh belajar sepanjang hayat.
BalasHapusterima kasih Om Jay yang baik hati
HapusKelakone kanthi laku super
BalasHapusTerima kasih Arti
HapusSemangat Pak. Jika kita rajin membaca dan menulis, kualitas diri kita tidak akan kalah dengan seorang doktor
BalasHapusMatur sembah nuwun Pak Ngainun Nàim
HapusTetap semangat, dan pantang menyerah
BalasHapusiya mi
BalasHapusLife long education, belajar seumur hidup, kata orang pintar mengatakan.
BalasHapusSelagi kita diberikan kesehatan dan
Rejeki, masih ada kesempatan jalani dan ikuti mawon. Dan kesempatan itu tidak akan datang dua kali, kata orang orang sesepuh kita.
Soal besar biaya nomor dua saja, terutama niat yg kuat. Sambil kita berdoa, dengan nulis berita, itu bagaikan kita berdoa. Apa yg kita inginkan niscaya dikabulkan oleh Tuhan
karena sifat Rahman dan Rohimnya.
Suatu ketika besok ilmu yg kita pero
leh tentunya bermanfaat bagi kita diri sendiri, maupun orang lain.
Dengan laku ilmu pasti kelakon kanthi esti bebar dan kesungguhan. Di tengah santernya orang berilmu tinggi menjulang sampai langit ibaratnya, banyak diterima suguhan suguhan yg menawarkan job yg menguntungkan ukuran pribadi.
Berlatarbhal tersebut untuk Pak No, ayo jangan gentar, tatap pandang lurus kedepan, songsong sambut mentari ilmu pengetahuan demi kehidupan.
Sekedar saran demi persaudaraan merajut lembaran lembaran nan hijau fi masa depan.
Trima kasih maaf salah kata, Pak De Noto.
Terima kasih Pakde, uangnya mau dipake Hindun pakde, tahun depan mau kuliah, nyuwun pangestu doanipun pakde
HapusSemangat tetap belajar untuk menambah ilmu.
BalasHapus