Kami bertemu dengan pak Budi dari Kaltara, Kalimantan Utara, beliau dari Tapanuli Tengah. Suka dukanya pendampingan di sana memakan waktu perjalanan 3 jam. Pulang pergi 6 Jam padahal pendampingan dilakukan selama 4 jam . Jadi memerlukan waktu 10 Jam.
Saya memang senang menyapa sesama. Nah ini saya bertemu pak Faisal dari Papua Wamena. Disana termasuk daerah konflik, sekarang kondisinya belum aman. Mengajar itu suatu perjuangan besar. Bahkan kadang bertaruhkan nyawa. Beliau sering akan di bunuh. Tapi Beliau bertekad kuat, demi memajukan masa depan anak bangsa.
Satu provinsi Pengajar Praktiknya hanya 1, Beliau sendiri , CGP-nya 5 orang. Beliau aslinya berasal dari NTB. Di Papua masih GTT, semoga mendapat perhatian dari pemerintah untuk diangkat ASN.
Hari telah beranjak malam, saatnya tiba sambutan dari Bapak Ketua Pokja Guru Penggerak, Dr Kasiman
Ada beberapa catatan saya dari Bapak Ketua Pokja Guru Penggerak, yang menarik disimak.
PGP pada prinsipnya adalah untuk membentuk pemimpin pembelajaran masa depan. Untuk itu harus dimulai dari diri sendiri.
Beliau juga menyampaikan karakter seorang Pemimpin Pembelajaran. Adalah sebagai berikut;
1. Jujur pada diri sendiri .
2. Ada target apa yang akan dilakukan.
3. Seorang pemimpin itu juga seorang pembelajar. Hal yang paling baik untuk menjadi pemimpin itu adalah carilah hubungan baik antara komunitas yang ada di sekolah, carilah hal-hal yang positif. Tidak usah memperhatikan hal hal negatif. Orang yang berpikiran negarif itu aslinya tidak bahagia. Yang demikian itu tidak usah dilayani dalam perdebatan.
4. Berpikir positif.
5. Rendah hari. Guru penggerak tidak boleh merasa yang paling pinter, terus nanti jadi tinggi hati. Itu tidak baik.
Dalam Permen 40 tahun 2021 tentang Penugasan guru sebagai Kepala Sekolah dijelaskan bahwa salah satu persyaratan Kepala Sekolah adalah memiliki sertifikat guru penggerak dan sertifikat pendidik.
Menurut beliau , Guru penggerak memiliki "hope" yang baik, antara lain bisa diangkat sebagai KS, Pengawas Sekolah, bisa daftar menjadi Pengajar Praktik, dan bisa menjadi guru pamong PPG.
Pengajar Praktik yang ingin mendapatkan sertifikat Guru Penggerak dapat ikut program PGP rekognisi. Caranya selesai melaksanakan tugas Pengajar Praktik terus mendaftar sebagai fasilitor, selesai fasilitor terus mendaftar PGP Rekognisi, masih harus menambah 72 JP lagi.
Dalam hal suatu daerah belum ada Guru Penggerak, pengangkatan KS bisa dari guru biasa. Tetapi masa kerjanya hanya dibatasi satu periode atau 4 tahun. Bqgi KS yang diangkat dari Guru Penggerak bisa memiliki masa kerja hinga 4 periode atau 16 tahun.
Bagi Kepala Sekolah yang belum memiliki nomor registrasi KS bisa mendaftar sebagai CGP agar nanti bisa memiliki sertifikat guru penggerak dan memiliki hak masa kerja 4 periode.
Begitu antara lain inti dari apa yang disampaikan Dr Kasiman, Ketua Pokja Guru Penggerak Kemendikbud Ristek.
Saya beruntung bisa foto bersama beliau. Biasanya hanya bisa melihat pada moda daring saja. Alhamdulillah hari ini bisa dekat dengan beliau di Labuan Bajo.
Kegiatan ini diikuti 103 orang yang merupakan perwakilan PP dari seluruh provinsi di Indonesia. Masing-masing Provinsi mengirimkan 1 sd 6 orang.
Demikian acara pembukaan refleksi pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak, dan berakhirnya pukul 21.00 waktu setempat.
Labuan Bajo, 14 Desember 2022
Alhamdulillah
BalasHapusSuper... Pak Parno.... semangat panjenengan luar biasa...💪 Berbagi pengalaman dengan teman luar pulau atau provinsi adalah guru yang paling berharga Pak...👍👍
BalasHapusTerima kasih bu Erna
HapusTerimakasih atas informasi yg sangat bermanfaat. Tetap semangat Bapak.
BalasHapusSama-sama mas Seno
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBelum dihapus Pak Panca
BalasHapusPengalaman yang sangat menarik Bapak..
BalasHapusAlhamdulillah luar bisa berbagi pengalaman ... Terimakasih infonya
BalasHapusLuar biasa, Tetap semangat bpk Suparno, kata-kata motivasinya akan selalu saya ingat dan menjadi inspirasi bagi saya....
BalasHapus