Penutupan acara sudah dilakukan tadi Malam oleh Bapak Yudi Herman. Beliau mengatakan PP Angkatan 4 ini PP terbaik. Karena seluruh rangkaian penilaian bisa dilakukan tepat waktu.
"Bukan"
"Iya"
"Bukan bukan Iya."
"Iya iya bukan"
"PP angkat 4"
Keren, smart dan inovatif.
Tepuk the best
I am the best, prok prok prok
You are the best, prok prok prok
We are the best. Prok prok prok
Yes.
Suasana penutupan kemarin betul-betul heboh.
Habis penutupan aku ke kamar untuk packing. Cepat saja karena tidak banyak barang-barang yang kubawa. Karena perjalanan jarak jauh, ribet dan sebagainya. Aku
Selamat tinggal Labuan Bajo yang indah, senang bisa berkunjung ke sini. Semoga suatu saat nanti bisa datang ke sini lagi.
Jarak yang jauh dengan biayanya mahal, temanku yang dari Aceh sekitar 700.000 tidak mendapatkan ganti tiket. Tapi tidak masalah bisa datang dalam kebersamaan bertemu dengan saudara sebangsa dan setengah air merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan yang tak tergantikan.
Pak Tunario dari Aceh sekali perjalanan mengeluarkan biaya 5 jt. Jadi kalau pulang pergi menghabiskan biaya 10 jt. "Mungkin saya bisa punya uang 10 jt, tapi kemungkinan datang ke Labuan Bajo kalau tidak karena tugas, adalah kecil sekali", Kata Pak Tunario disela-sela makan pagi bersama di ruang lobby.
Kondisi hotel sudah semakin sepi, kami menunggu taxi menuju Bandara.
Nah itu sudah datang taxinya. Alhamdulillah gratis, dapat fasilitas dari hotel. Mari segera naik, jangan ada barang yang ketinggalan.
Boarding kami lakukan pukul 11.45. Di Bandara Labuan Bajo. Kami akan naik pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU 727.
Saya pikir calon penumpangnya sedikit , ternyata penuh juga. Mereka datang dengan berbagai kepentingan. Sambil menunggu, tangan mereka menari-nari diatas keypad HP. Jarang terjadi komunikasi, tegur menyapa merupakan barang langka dijaman ini.
Banyak kita jumpai turis asing di Bandara dan juga di pantai, mungkin mereka mengisi waktu liburan atau hanya sekedar bersenang- senang.
Ayo waktunya naik pesawat, perasaan senang, takut , pasrah menyatu dalam diam.
Senang karena mengalami naik pesawat. Orang desa seperti saya kemungkinan naik pesawat itu kecil, kalau tidak diberi fasilitas negara. Saya sudah 12 kali naik pesawat, semuanya atas fasilitas negara. Kesemuanya karena bertugas sejak menjadi nara sumber guru pembelajar hingga menjadi Pengajar Praktik Guru Penggerak.
Perasaan takut, itu selalu ada karena naik pesawat jauh tinggi diatas awan. Kalau jatuh kemungkinan besar meninggal dunia. Sehingga untuk melaksanakan tugas negara itu bertaruhkan nyawa. Karena itu kami pasrah diri sepenuhnya kepada Tuhan. Kami yakin, daun yang jatuh ketanah dalam posisi "mlumah murep" itu atas ijin dan ketentuan Allah. Sahingga kita harus menerima apapun ketentuan Allah.
Dalam kepasrahan ini yang ada hanya doa, mohon ampunan dosa, mohon diselamatkan dan dilindungi oleh Allah. Karena doa itu senjata orang mukmin. "Ad Du'a Silah Al Mu’min."
Dengan do'a , Nabi Nuh selamat dari air bah. Dengan doa Nabi Musa selamat dari tentara Firaun, Dengan doa. Nabi Muhammad menang dari berbagai pertempuran karena doa.
Sesungguhnya Allah maha pemalu dan maha pemurah , Allah malu apabila ada hambanya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya ) , lalu dibiarkan kosong dan kecewa.(HR.Al Hakim).
Jadi kalau kita berdoa pasti dikabulkan oleh Allah.
Selamat menikmati penerbangan, saya yakin Allah melindungi kita semua.
Labuan Bajo, 17 Desember 2022
Alhamdulillah
BalasHapus