Rabu, 14 Desember 2022

Flores, I am coming




Hari ini 14 Desember 2022 , saya makan pagi di Surabaya, makan siang di Flores. Sebuah pulau di ujung Timur  Indonesia.  Dari Surabaya  naik pesawat  selama 1.30 Jam. Kami naik pesawat Super Air Jet. Mau naik Garuda kesukaanku  tidak ada di rute ini.

Dalam waktu 15 menit kami betul-betul  sudah di atas awan tinggi nan biru. Seolah- olah  pesawat ini diam tak melaju. Tapi sebenarnya  melesat  kencang 3 atau 4 kali lebih cepat dari kereta api. 

Itu dengarkan, pramugari mengumumkan cuaca sedang tidak baik. Para penumpang duduk tenang tak satupun yang bersuara, mereka semua berdoa pasrah kepada Tuhan  agar kami semua ditolong diselamatkan  dalam perjalanan ini. Mulut kami terus berkomat-kamit membaca mantra doa atau dzikir apapun yang kami bisa. 

Alhamdulillah  1.5 jam Sudah berlalu pesawat mendarat dengan mulus, kami semua bersyukur lega. 
Kami menunggu koper kami ditempat penurunan bagasi. Sambil beristirahat di Bandara Labuhan Bajo. Ada spot foto , lihat itu ada Foto Pak Jokowi. Aku ikut mengabadikan momen ini. "Nuwun sewu Pak Jokowi, nderek nurut bonceng", ucapku sambil naik sepeda Pak Jokowi, demikian juga teman-temanku. 

Saya bisa menyapa penduduk Flores. Yang kebanyakan suku Lio, suku suku Riung, suku Ende, suku Manggarai dan suku Sikkai. Mereka hidup rukun tidak pernah terjadi masalah. 
Di sini  serba mahal lebih lebih   rental  mobil  sekedar perbandingan  kalau di Bali 8 jam 250.000 di Flores  bisa mencapai 800.000.

Saya tinggal di hotel The Jayakarta  Suites Komodo Flores. Hotel terbaik di sini yang terletak di pinggir pantai , Jl. Pantai Pede KM 5 Labuhan Bajo. Dari Bandara Labuhan  Bajo kurang lebih perjalanan 10 menit naik kendaraan.  

Saya senang acara ini diselenggarakan  di Flores  biar perputaran  ekonomi juga menyentuh  saudara  kita yang ada di Flores, jauh dari Jakarta. Kami bisa menyapa saudara  kita di Flores. Mereka menyambut  baik kedatangan kami. 

Di Bandara sopir taxi  dengan santun  menawarkan  jasa tumpangan.  Kami tentu  tidak bisa memenuhi  permintaan  mereka semua, kami memilih Pak Rudi Hartono namanya.  Mobilnya bagus , Toyota ribon  seperti  milik temanku. 

Menurut  Pak Hartono Bandara  Labuhan Bajo diresmikan tahun 2016. Sejak itu penerbangan  jalur  internasional di buka.  Sejak itu  juga pariwisata menggurita.  Eksotik  keindahan alam mempesona, orang sana bilang seperempatnya  surga. 

Tentu itu sebagai branding saja , tapi jujur  saya katakan indah, lalulintas kendaraan  tidak padat atau lebih tepat dibilang sepi. 
Di sini pohon kelapa  tumbuh subur.  Hijau gunung  gunung  menghiasi pulau  ini. 
Gunung gunung kecil itu dipisahkan oleh  air laut  yang jernih. Ombaknya kecil, tenang  sehingga  menggoda  para wisatawan  untuk  mencebur  menikmati  percikan  ombak pantai.
Kebetulan  hotel kami di pinggiran  pantai, sebelum acara  dimulai  kami bisa jalan  jalan disini  sambil  berkenalan dengan Pengajar  Praktik  dari berbagai  wilayah  di Indonesia. 
Dari Jatim sendiri kami bersama pak Mawan, Pak Hamid, Pak Bundi Cahyono, bu Endang  dan Bu Lulut Wilujeng . Masing-masing  dari Malang, Sidoarjo, Ponorogo, Pasuruan, Tulungagung  dan saya sendiri  dari  Magetan.  

Kami ke sini dalam rangka memenuhi undangan  Dirjen GTK Kemendikbud  Ristek.  Dulu Direktur nya  Dr. Sumarna Surya Pranata. Sekarang Dr Iwan Syahril.

Diantara  temanku  mengatakan  healing, tidak. Kami  ada tugas evaluasi dan refleksi pelaksanaan  PGP angkatan 4 yang baru saja usai 2 minggu  yang lalu.

Sampai di sini dulu, kami mengikuti  acara seremonial  pembukaan dulu. Nanti disambung lagi dalam judul tulisan yang berbeda. 

Flores, 14 Desember  2022



6 komentar:

  1. Selamat bertugas, semoga kegiatan lancar dan pulang kembali dengan membawa "oleh-oleh" ilmu yg baik bagi kita semua.... 🙏

    BalasHapus
  2. Selamat menjalankan tugas semoga kegiatannya berjalan lancar sesuai harapan. Tetap semangat jangan lupa jaga sehat.

    BalasHapus
  3. Terima kasih Mas Mawan, sahabatku satu kamar di Hotel Jakarta

    BalasHapus