Setiap tahun biasanya saya ke sana mendampingi anak-anak studi tour. Hari ini saya ada zoom meeting koordinasi untuk menentukan lokakarya ke 8 Guru penggerak.
Akhirnya saya tidak bisa mengikuti melihat Candi Borobudur. Ada seseorang menawari pijet. "Ngersakne pijet Pak monggo supados mboten sayah, mboten batesi Pak, sak leh maringi."
Begitu seseorang paruh baya itu menawarkan jasanya. Orangnya sopan , bahasanya santun. Sambil menunggu anak-anak selesai menikmati indahnya karya sejarah ini, saya mendekati seseoran itu.
Sebuah tikar digelar rapi di serambi mushola, saya diminta tengkurap. Mulailah saya dipijat. Namanya Pak Teguh, sudah 20 tahun ini Dia menekuni profesi ini. Anaknya 4 orang sudah berkeluarga semua. Bahkan 2 diantaranya mengikuti jejak ayahnya menjadi tukang pijat yang bermangkal sekitar mushola pelataran Candi Borobudur.
Pijatannya enak, tidak keras tapi juga tidak ringan. Seluruh kaki badan dan tanganku dipijat dengan urut berirama sambil bercerita ke sana ke mari.
Dia tahu kondisi Magetan, karena 14 tahun yang lalu Dia Jualan jeruk Pamelo produk Magetan. Jeruknya manis harganya murah. Entah mengapa usaha ini tidak berlanjut.
Pak Teguh termasuk kreatif dengan menjual jasa pijat bisa menghidupi keluarganya. Yang kedua Dia iklas berapapun orang memberi, Dia yakin rejeki itu dari Allah berapun disyukuri insyaallah berkah.
Selesai memijat, saya mengeluarkan dompet saya kasih 50.000. "Namung nyuwun tulung nggih Pak, nyuwun didongakne panjang yuawo tahun ngajeng kepanggih malih.
Nggih Pak matur nuwun, dongo dinongo mugi pinaringan sehat yuswo panjang.
Selesai memijat saya sudah ada yang antri 2 orang tampaknya sudah berlangganan. Tapi minta dipijat anaknya.
Begitu seterusnya pekerjaan itu dilakukan terus menerus. Menurut Pak Teguh pengunjung Candi berkurang atau menurun dibandingkan dulu sebelum corona. Rejekinya juga menurun, tapi tetap diayukuri saja.
"Sampun Pak Teguh murid kulo sampun ketingal meniko, nglajengaken lampah menapaki jejak jejak sejarah."
Jogjakarta, 19 Oktober 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar