Selasa, 27 September 2022

Kesalahan dalam penulisan nama

muslim.or.id

Saya sering  menandatangani surat keterangan yang isinya bembetulan nama di rapot  atau ijazah.

Dengan kejadian ini akhirnya  orang tua harus repot dengan wira-wiri mengurus itu. Biasanya  untuk  keperluan persyaratan  masuk ABRI atau ASN.

Dalam tulisan ini tidak usah mencari yang salah siapa tapi sebagai ajakan kehati- hatian  untuk  ke depan  jangan sampai  ada kesalahan  dalam penulisan  nama di rapot  atau ijazah.

Di era globalisasi  seperti  ini nama anak itu sedikit sekali  yang sederhana, biasanya  panjang dan ejaannya  memerlukan kecermatan  dan ketelitian.  
Tidak peduli  mereka  dari kalangan  kelas ekonomi bawah hingga atas, tidak peduli orang berpendidikan  rendah hingga  tinggi, tidak peduli  mereka tinggal  di pelosok desa hingga kota.  Sekali lagi namanya panjang dan sulit.  

Saya pernah membaca judul tulisan  apalah arti  sebuah  nama. Ini tulisan  penyair  terkenal dunia, William  shakespeare yang juga menulis  novel Romeo and Juliet.

"What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet".

Kira-kira artinya begini;
"Apalah arti sebuah  nama? Itu sebabnya kita menyebut setangkai bunga mawar dengan nama lain yang berbau manis."

Maksudnya  kira kira nama itu tidak penting, tinggal  sipemilik  nama itulah  yang menjelaskan  hasil karyanya, sehingga  namanya  benar-benar  bermakna.  

Menurut  pandangan Islam  nama itu penting  sekali  , karena  besuk  di akhirat  orang itu  dipanggil  dengan namanya  ketika di dunia. 

Rasullullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‏ ﺇِﻧَّﻜُﻢْ ﺗُﺪْﻋَﻮْﻥَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺑِﺄَﺳْﻤَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺳْﻤَﺎﺀِ ﺁﺑَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺣْﺴِﻨُﻮﺍ ﺃَﺳْﻤَﺎﺀَﻛُﻢْ

“Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian” [HR. Abu Dawud & Al-Baihaqi, Sebagian ulama menilai sanadnya munqathi’, Sebagian menilai sanadnya jayyid]

Sehubungan dengan itu maka orang tua wajib memberikan nama yang baik. Berkaitan  dengan agar tidak menyulitkan guru dalam penulisan  ijazah maka gunakan ejaan  yang sederhana  sesuai EYD.

Dan yang kedua  jangan terlalu panjang  memberikan  nama, karena  di rapot  atau ijazah  itu tempatnya  terbatas, sementara nama tidak boleh  disingkat. 

Yang ketiga, jika orang  tua menerima  rapot  anaknya  tolong  dicek  apakah  ada kesalahan  dalam penulisan  nama atau sudah benar.

Karena  ada kasus  nama atau identitas anak itu berbeda  antara di SD, SMP dan SMA.

Saya bersyukur  , orang tua  saya memberi  nama sederhana, "SUPARNO", Berita baiknya  tidak pernah mengalami  kesalahan  penulisan  nama saya sejak SD sampai  perguruan  tinggi, termasuk  kesalahan  penulisan nama di SK kepegawaian saya. 

Kesimpulan, jika memberikan  nama pada anak  yang baik, sederhana  tapi bermakna  agar tidak menyulitkan  yang diberi  nama atau kita sendiri  sebagai  orang  tua yang memberikan  nama.

Tapi itu semua hanya usulan pemikiran  untuk  setidaknya  dipertimbangkan  bagi calon orang tua yang Anda pasti  memberikan nama. 


Magetan, 27 September  2022

Sumber  bacaan:




5 komentar:

  1. terima aksih banyak pak kyai, omjay jadi tahu, semoga kelak segerapunya cucu, hehehe.

    BalasHapus
  2. Oo Mas Doktor terima kasih , Kunjungannya.

    BalasHapus
  3. Saya juga setuju utk berhati2 dlm memberi nama

    BalasHapus
  4. Ini komen teman saya mbak Niken di Nganjuk

    Blog ini penting kiranya utk pembaca yg msh mempunyai anak dlm tingkat pendidikan / Sekolah.

    Betul banget sekarang nama anak seakan-2 berbau keluar negerian....

    Keluarga dr bapak dan keluarga suami mayoritas adalah guru jd klau ketemu pasti ada topik tentang nama anak sekarang yg panjang dan aneh-2.

    Dan Alhamdulilah....
    Berkat punya tulisan yg layak utk nulis di Ijazah jadi setiap tahun selalu mengikuti topik nama anak *jaman now*
    Alhamdulillah karyaku utk nulis di Ijazah diterima.

    Klau njenengan punya nama yg pendek. Lolos dr kesalahan penulisan.

    Klau saya nama panjang Alhamdulilah tidak ada penulisan yg salah dr TK hingga Perguruan Tinggi.
    Berarti sama-2 lolos dr kesalahan.

    Bersyukur banget.
    Punya nama yg panjang tapi lolos dr kesalahan.

    Bagi penjenengan yg berkecimpung di dunia pendidikan tak ubahnya hrs mengingat kan para wali murid utk sebuah pemberian nama.

    Jika perlu yg diterima masuk ke SMP njenengan yg punya nama pendek saja...😁🤭
    Ok terima kasih pesen tulisan nya semoga dgn respon dr saya utk blog njenengan bisa nyambung komunikasi nya.

    Bgmn pun saya memang tidak langsung terjun ke dunia pendidikan / Sekolahan namun saya pribadi tidak pernah tutup mata dr sebuah informasi apalagi jika itu information yg penting. Ya idep-2 menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Di luar dr jalur yg saya tekuni.

    BalasHapus