Masjid ini berada dekat perempatan Sukomoro, sebelah kanan jalan kalau anda naik motor dari Timur. Kalau dari Magetan ya sebelah kiri jalan.
Tempat parkirnya luas , nyaman dan aman.
Arsitektur bangunan masjid ini bertajuk lingkaran. Begitu masuk area masjid saya mencari tempat wudu. Istri saya tidak tahu tempat wudunya, tapi saya segera tahu.
Tempat wudunya terpisah di sebelah Selatan masjid berbentuk bangunan melingkar yang beratapkan seperti topinya pak Polisi.
Saya segera masuk bangunan itu, subhanalloh bersihnya seperti hotel bintang 5. Atau lebih bagus dari itu. Ada toilet, WC duduk, ada WC jongkok, semuanya berbaham mahal , dindingnya terbentuk dari keramik termalah, yang sayapun tidak tahu berapa harga dan dimana kalau beli.
Kemudian saya berwudhu, memutar kran bagus. Pancaran airnya pas sesuai dengan keinginan saya. Habis wudhu kesegaran ada di wajah dan bagian tubuh saya.
Segera aku bergegas ke dalam ruangan masjid. Masjidnya berbentuk lingkaran. Lihat itu pintu masuknya, ada tulisan dorong. Aku mendorong pintu itu dan masuk bersama istriku. Eits salah, ini tempat sholat untuk kaum hawa.
Aku keluar.
"Pintu masuknya yang itu Pak." Arahan dari seorang penjaga Masjid "bercostum security".
"Oo iya mas terima kasih, saya salah", Jawab saya sambil menuju pintu di sebelah barat.
Saya masuk, saya pandangi di sekeliling dan sesuka saya memandang. Dindingnya sebagian terbuat dari kaca, sehingga bisa memandang luar masjid yang indah. Di sekeliling masjid dihiasi taman yang ditata indah.
Aku masih di dalam ruangan masjid. Setelah sholat aku nemandangi sekeliling masjid lagi, ada imaman, tempat kotbah dan lain-lain.
Keramiknya terbentang utuh, panjang membentang hingga dinding masjid. Ukurannya sekitar 1,5 × 12 meter.
Sudah, saya mau keluar. Hei ... itu ada teman lama saya masuk masjid, namanya pak Hartono, rumahnya Tamanan. Beliau dulu wakasek, ketika saya jadi guru pemula di SMP 1 Sukomoro. Kemudian beliau melimpah di SMA 1 Sukomoro hingga purna tugas.
Saya sering bertemu beliau ditempat tempat mulia, masjid dan pengajian.
Setelah bersapa dan bertanya kabar, beliau bercerita masjid ini dibangun oleh seorang bos yang bekerja di PT POS Indonesia. Asli putra Magetan yang telah sukses di Jakarta.
Saya berpikir dalam hati, "ini benar-benar orang cerdas yang memanfaatkan harta kekayaannya di jalan baik, untuk orang-orang baik."
Lihat itu, ada persediaan dispenser lengkap dengan kopi dan gula, juga ada air mineral yang siapa saja boleh minum.
"Ya Allah bangunkan rumah di surga untuk pendiri masjid ini dan siapa saja yang punya kontribusi untuk masjid ini."
Masjid ini diresmikan oleh Bapak Bupati Dr. Drs. H. SUPRAWOTO, S.H.,M.Si., beberapa bulan lalu atau tepatnya bulan puasa lalu.
Didirikan oleh seorang Ibu yang baik,
bernama Siti Choiriana atau akrab dipanggil Ana, yang mempersembahkannnya untuk ayahnya tercinta yang bernama pak Solan, sehingga masjid ini diberi nama "Masjid Bani Sholan".
Saya mengelilingi masjid ini dan melihat ada kolam bersih yang mengelilingi masjid ini dan ikannya banyak sekali. Berwarna warni berenang sambil berdzikir memuji kebesaran Allah.
Dekat kolam ini dikelilingi taman indah yang saya bisa memastikan bahwa taman ini pasti ditata ahli taman yang hebat.
Lihat itu di utara Masjid ada taman dan tempat bermain anak-anak kecil.
Saya melihat ada beberapa anak yang sedang bermain dan ditunggui ibunya.
Ayo sahabat baik, ajaklah keluargamu untuk sholat di sini. Saya yakin anda akan terinspirasi dari beberapa aspek kehidupan.
Sebarkan cerita baik ini, jika berkenan.
Semoga anda terpilih menjadi orang baik yang beruntung di dunia hingga di akhirat kelak.
Magetan, 30 Mei 2022
Masjid dg tampilan beda dari masjid lain.. kereen sekali
BalasHapusIya mas betul sekali
BalasHapusBetul mas, luar biasa
BalasHapusMantap. Indah. Semoga berkesempatan mengunjungi
BalasHapusTerima kasih Prof. Naim, semoga penjenengan sehat selalu
HapusSaya terinspirasi ingin shalat di sana
BalasHapusPinarak dateng Pojoksari bu
Hapus