sumber Ilustrasi:
https://t-2.tstatic.net/tribunmanadotravel/foto/bank/images/burung-manyar.jpg
Kisah Qobil dan Habil. Kedua anak nabi Adam ini disuruh berkurban. Apa penyebabnya, karena Qobil ngotot nggak mau dijodohkan dengan adiknya yang bernama Labuda. Karena Labuda berparas jelek tidak seperti Iklima. Dia ingin memperistri kembarannya yang bernama Iklima, gadis cantik pertama di dunia ini.
Qobil lahir kembar dengan Iklima, sedangkan Habil lahir kembar dengan Labuda.
Qobil pandai bertani sedang Habil pandai berternak.
Keduanya disuruh berkurban dengan meletakkan korbannya di atas bukit. Qobil berkurban gandum jelek, sedangkan Habil berkurban kambing ternaknya yang terbaik.
Tidak lama kemudian ada kobaran api yang menjilat njilat, kambing Habil habis di makan api. Artinya qurban Habil diterima. Sedang kurban Qobil masih utuh, tidak tersentuh api sama sekali.
Maka Qobil membenci Habil , Iblis membujuk Qobil dengan bisikan yang buruk. Hingga suatu saat ketika Habil menggembala Kambing maka dibunuh oleh Qobil. Maka Dia bingung apa yang dilakukan dan nanti kalau dimarahi ayahnya bagaimana, Dia menangis.
Kemudian Allah mengutus burung gagak. Burung gagak bertarung hingga salah satunya meninggal. Kemudian yang menang menggali tanah dengan paruhnya.
Setelah selesai menggali, temannya yang mati tadi diseret ke lubang dengan paruhnya. Kemudian ditimbunkan tanah.
Qobil memperhatikan apa yang dilakukan kedua burung itu. Dan akhirnya meniru apa yang dilakukan burung itu bagaimana cara memakamkan saudaranya yang dibunuh tadi.
Istri saya rindu dengan anaknya yang sekarang sedang menimba ilmu di Surabaya.
Saya katakan, "tugas orang tua itu melahirkan, mendidik, membesarkan, menikahkan, setelah itu dia menjadi pribadi yang merdeka."
Merdeka menentukan masa depannya sendiri, Dia mampu mengatasi masalahnya sendiri, mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Seperti burung itu, Dia bertelur, mengerami selama 21 hari, kemudian menetas, mencarikan makan, menyuapi, setelah dua minggu mereka terbang meninggalkan "susuhannya". Selama satu bulan masih dikawal, mencari makan, mengajari cara terbang, melindungi dari serangan predator.
Setelah kuat terbang , bisa mencari makan malah tidak boleh bersama induknya. Saat itulah Dia harus berjuang sendiri, terbang menentukan masa depannya sendiri.
Nah manusia juga begitu, kita tidak mungkin hidup bersama terus dengan orang-orang yang kita cintai, suatu saat akan berpisah, suka atau tidak suka.
Bagi pasangan muda, lihatlah burung itu, bisa membuat rumah sendiri. Dengan mengumpulkan bahan bahannya, sedikit demi sedikit, ditata dengan teliti dan telaten akhirnya terbentuklah rumah indah tempat bernaung keluarga burung itu.
Kalau burung saja mampu membuat rumah, maka kalian harus bisa membuat rumah sendiri, dan saya yakin akan lebih indah pada waktunya.
Yah, kita bisa belajar dari siapa saja, dimana saja, kapan saja. Termasuk belajar dari Burung.
Magetan, 5 April 2022
Alhamdulillah
BalasHapusAlhamdulillah ..Pak Suparno.. tulisan yang menginspirasi.. bagus.. memang kita manusia harus rajin belajar dan belajar... termasuk belajar dari burung 🐦...👍🙏
HapusTerima kasih bu Erna
BalasHapus