Rabu, 07 Juni 2023

Siwakku Lupa tidak saya bawa

Mungkin diantara anda belum tahu apa itu siwak. Siwak itu untuk menggosok gigi sebelum sholat atau membaca Al Quran.  

Pahalanya sangat besar
 "Sholat yang didirikan setelah bersiwak lebih baik nilainya 75 kali lipat daripada sholat yang dilakukan tanpa diawali dengan bersiwak." (HR Abu Dawud dan Al Hakim)
Lebih-lebih  sholat di Masjid Nabawi yang pahalanya  dilipatkan 1000 kali. Lebih banyak lagi sholat di masjidil haram pahalanya dilipatkan  100.000 kali. 

Siwak saya ketinggalan di rumah akhirnya  di hari kedua di Madinah saya harus beli 5 real. Sekitar 20.000. 

Demikian juga serban.  Memang serbanku sudah agak jelek.  Sudah bertahan tahun saya pake.  Hadiah dari teman-teman  yang naik haji. Saya beli surban agak mahal. 20 real. Sekitar 80 ribu. Tapi mahalnya serban dibandingkan dengan pahala  yang didapat  tidak berarti  apa-apa. 
Menggunakan sorban juga menunjukkan ketaatan seseorang pada ajaran Islam. Dengan melakukan hal ini, seseorang bisa mendapatkan pahala berupa keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
Nabi SAW bersabda,  “Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya memberi penghormatan kepada para pemakai sorban pada hari Jumat.” (HR. Thabrani).  Begitu juga, “Dua rakaat dengan bersorban adalah lebih baik dibandingkan tujuh puluh rakaat tanpa bersorban.” (HR. Dailami). Berdasar dua hadits ini, memakai sorban adalah sunah.

Inilah kelebihan orang berilmu  dan kurang berilmu  tampaknya sholatnya sama  tapi nilainya berbeda. 

Alhamdulillah  ini yang saya selalu pakai ketika sholat di Madinah dan di Makkah.  Sahingga  insyaallah  menambah liputan pahalanya.  

Orang orang berjuang  untuk  mendapatkan  pahala  sebanyak banyaknya.  Sehingga mereka rela duduk dimasjid 2 jam sebelum adzan sholat dikumandangkan. 

Lelah, ngantuk itu iya tapi kecintaan  melakukan ibadah mengalahkan itu semua. Ada sih yang ngajak pulang ke tanah air, tapi itu tidak banyak.  

Di Madinah kegiatan kami kalau diperas ada dua. Yaitu ibadah dan isoma. Kalau diperas lagi ya ibadah. Karena isoma dalam rangka menguatkan fisik  untuk  ibadah. 

Saya bersyukur  hamba Allah seperti saya banyak dosa, orang desa, tidak pandai agama, tapi dipanggil Allah untuk bersimpuh sujud  di Masjid kekasih Allah,  Rosululloh Masjid Nabawi. 

Alhamdulillah  kami bisa melaksanakan sholat arbain.  Sholat berjamaah selama 8 hari tanpa terputus. Manfaatnya  dibebaskan  dari sifat munafik.  Saya takut kalau termasuk golongan orang munafik.  Untuk  itu berjuang keras  agar bisa sholat arbain. 
Hari ke 5 saya sakit flu. Tapi tetap ke Masjid.
Saya menangis  takut kalau meninggal di sini. Saya menangis  memohon kesembuhan  dari Allah.  
Saya diobati petugas kesehatan  Alhamdulillah  sembuh. 

Mungkin kalian pernah dicritain  orang-orang  yang naik  haji. Ketika  sholat  di Masjid nabawi  bisa menangis. Seperti tangisan  anak kecil  yang bercucuran air mata. 
Saya rindu sekali dengan kanjeng nabi.  
Ketika saya sholat sunah  ada suara bergemuruh  seperti ada bahaya Masjid mau roboh. Saya batalkan  sholat saya. Kemudian saya lari bersama orang-orang  yang lari, ternya  pintu  masjid roudoh dibuka. 
Itu yang saya menangis paling  menguras air mata. 

Saya curahkan seluruh  isi hati saya , saya minta maaf pada Kanjeng Nabi kalau ada salah saya dalam ceramah agama. Saya malu sekali ketika  saya berharap safaat  pada beliau  tapi ada yang salah  dari apa yang saya ketahui. 

Lebih-lebih  kepada Allah  saya malu sekali  dengan banyaknya  dosa yang saya pikul saat menghadapnya. 

Ke roudoh sendiri  saya sekali. Saya sholat  6 rokaat ditempat yang barbeda semakin mendekat dengan mimbar Rosululloh. 
Istri saya malah berkali-kali  ke roudoh. Dia betul-betul  wanita mandiri yang memimpin  teman temannya  untuk sampai ke sana. Saya sendiri sebagai ketua rombongan ( Karom) Juga sibuk  mengurus masalah jamaah yang berjumlah 45 orang.  

Berlanjut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar