Rabu, 07 Juni 2023

Labbaikallohumma labbaik

Alhamdulillah hari ke 9 saya sudah di Makkah. Sebuah kota yang sejak kecil aku sudah mengenalnya  dari guru dan dari Ibu saya yang mendapat  berita temannya naik haji ke Makkah.

Hari ini saya benar-benar  melihat dari dekat. Dekat sekali  bersama  hamba Allah seluruh dunia.  Mereka usianya  rata-rata  50 tahun ke atas bahkan ada yang sudah tua hingga mencapai usia 119 taun. 

Begutu turun dari bus kami berjalan  menuju pintu  masuk.  Kami berdoa dulu. Kemudian berjalan kura kira 10 menit  saya melihat ka'bah dari jauh, kami berdoa lagi. 

Tawaf kami lakukan abis isak pukul 21.30 waktu setempat.  Kalau tawaf tidak boleh batal. Kalau batal harus berwudu dan melanjutkan putaran dimana saat dia batal. Alhamdulillah  kami rombongan 4 bisa melakukan tanpa batal dan tidak ada yang jatuh ditengah  ribuan jamaah dari berbagai penjuru  dunia. Saya kagum dengan teman-teman  yang usianya  diatas 80 tahun juga kuat  melakukannya.  

Habis tawaf kami melakukan sai. 3.5 putaran. Hawanya sejuk  karena full ac berkekuatan besar sehingga nyaman. Lantainya terbuat dari batu marmer. Sehingga  tidak ada yang tersandung.  Bayangan sebelumnya,  jalannya  dari tanah.  Ternyata  tidak.   Jarak bukit sofa dan marah sekitar 300 m. 

Alhamdulillah  kami dipandu  oleh mukimin  bernama Ustadz Farhan.  Masih muda ganteng  ramah, baik hati,  membantu  kami sepenuh  hati. 

Saat doa  beliau pimpin,   kami menirukan. Saya berada disamping kirinya. Berjalan terdepan diikuti  rombongan  kami. Tak lupa istri  saya selalu dibelakang saya dengan penuh semangat.  Ini yang kami  impikan sejak muda  suatu saat bs menunaikan ibadah haji  bersama istri.  Sebenarnya  tahun 2006 saya punya uang  tapi hanya cukup  sendiri.  Akhirnya  menunggu  sampai cukup untuk  daftar berdua. 

Selesai tawaf kami sholat sunah 2 rokaat, kami berdoa, kami menagis  sampai bercucuran air mata . Kami curahkan rasa rindu kepada Tuhanku, saya akui seluruh kesalahan kepada Tuhanku. Saya juga ingat orang tuaku  yang kalau mau haji dengan menjual tanahnya  bisa. Tapi tidak Dia lakukan. Demi anaknya agar bisa sekolah  agar ada yang bisa diberikan untuk anaknya. Ingat seperti itu "ambrollah" pertahanan air mata saya. Saya doakan beliau. Saya juga ingat saudara  saudaraku, sahabatku  dan orang  orang dekatku  agar Allah memanggil untuk  menjadi tamu muliaNya.

Saya takut kalau suatu saat saya dimasukkan ke neraka, saya dibakar dalam api yang menyala  yang bahan bakarnya  dari batu dan manusia.  Saya meminta perlindungan  pada Tuhanku yang Maha rohman dan Rahim.  Saya menangis lagi.

Saya sengaja tidak foto, karena bs melakukan  itu  saja sudah terharu  kalau foto  serasa mengurangi kekusukan itu. Sehingga tdk banyak dokumentasi yang bisa diabadikan.  

Tapi kalau ada tulisan tidak ada ilustrasi  gambar  rasanya kurang   menarik. Ya nanti akan saya tambahkan.

Oo iya saat tawaf  diantara Karu kami ada yang masih muda  Sehingga  ada yang menyalip  kami akhirnya  terpisah.  Tapi di finis  bisa bertemu lagi.

Selesai tawaf dan sai yang terakhir kami tahalul yaitu mencukur  atau menggunting sebagian  ramput. Rambut  saya di potong  Ustadz Farhan  kemudian  saya menggunting Rambut istri saya. Kemudian baru saya menggunting rambut  teman teman saya. 
Selesai sudah kegiatan umroh pertama. Kemudian kami keluar  dari masjid  dan menuju  bus untuk  istirahat  di hotel. Waktu  sudah menunjukkan pukul 01.30 malam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar