Kamis, 31 Maret 2022

Workshop gerakan literasi sekolah

Kami bersama  kepala sekolah SMP se Magetan  dan perwakilan dari KS SD, Paud dan TK, hari ini,  Kamis, 31 Maret 2022 hadir di Graha Pusat  Literasi  . Gedung megah  yang diimpikan  oleh rakyat  Magetan  terutama  yang suka menulis ini, akhirnya  dapat saya  kunjungi. 

Walaupun  acara diselenggarakan  sore hari,  saya lihat peserta  tidak ada yang mengantuk.  Mereka dengan antusias  mengikuti  acara ini hingga selesai. 

Diawali dengan sambutan  Direktur Radar Madiun. Dilanjutkan materi  oleh Bapak Bupati  Magetan,  Bapak Dr. Drs. H. SUPRAWOTO,  S.H.,M.SI. 

Beliau  menyampaikan  pentingnya  menulis.  "Apa yang terjadi  jika sebuah Bangsa  tidak ada budaya  menulis?", terangnya.  Orang yang menulis itu  memonopoli kebenaran.  

Jika  bapak Ibu memulai menulis,  tidak usah ragu, takut atau bagaiman. Tidak ada tulisan yang sempurna di dunia  ini , keculai  kitab suci. Untuk  itu setelah acara  ini mari menulis.  

Menulis itu menembus ruang dan waktu. Bapak Bupati mencontohkan. Dalam waktu  3 bulan beliau  sebagai capeg  kemudian dikenal  atasannya  gara gara tulisannya dimuat   di surat kabar  waktu  itu.Jika belaiu tidak menulis,  tidak mungkin  dikenal  atasannya. 

Banyak  orang yang  karirnya baik karena  menulis.  Ini sebuah  motivasi  yang baik, memberikan  pencerahan  tentang masa depan  yang lebih baik bagi seorang penulis.  Hal itu juga pernah  dialami oleh narasumber  yang kedua,  Dr. Tjahyono Widijanto, M.Pd.  seorang  sastrawan  dan Kepala Sekolah  dari Ngawi. 

Gara-gara  menulis  pernah keliling Indonesia dan memberikan  kuliah  di Korea.  Gara-gara  menulis juga yang mengantarkan  beliau diangkat sebagai Kepala  Sekolah. 

Kapan guru harus menulis? Kapan saja di mana saja. Ilham dan momentum bisa muncul kapan saja  dan hadir dimana  saja. 

Apa yang dapat ditulis? 
Pengalaman  praktis pendidikan dan pembelajaran; Gagasan  konseptual pendidikan dan pembelajaran ; Pengalaman  sehari hari  sebagai guru ; Pengalaman  sehari hari sebagai manusia,  dll.

Modalnya apa saja  menulis  itu?
Bersikap kritis,  Berpikir  praktis , bertindak  kritis. Intinya adalah  otak  yang cermat  dalam memandang sesuatu.

Tanamkan pada diri  anda bahwa menulis tidak karena bakat.  Jangan ragu-ragu untuk  menulis apa saja  sebagai  wujud minat. Tumbuhkan selalu rasa ingin tahu, buka mata telinga pikiran  dan pengetahuannya, bicara dengan banyak orang dari berbagai  latar belakang, tumbuhkan  kecintaan dan kebiasaan  membaca apa saja.
Perhatian  kedekatan  dalam menulis  puisi.
Jangan menuntut  sempurna. 

Menurut SENO GUMIRA AJIDARMA,        Menulis itu  cukup satu langkah  yaitu  mulai. Memang sehebat apapun sebuah karya kalau tidak segera dimulai,  pekerjaan itu  tidak ada tanda-tanda  selesai. 

Menulis adalah keuletan dan proses bukan bakat karena  itu untuk  menemukan  moment,  harus dicari bukan  ditunggu  sampai  muncul. ( BUDI DARMA) 

Unsur  tulisan ada 3 ;  isi tulisan, bahasa tulisan, dan  bentuk tulisan.  

Bekal  awal  menulis artikel adalah
Budaya  kritis,  budaya baca,  mengungkapkan  gagasan,  menguasai  style dan gaya bahasa,  mental,  sosio kultural.  

Di akhir  acara tanya tawab , saya mengajukan pertanyaan  yang bagi saya penting dan juga bisa menjadi  inspirasi bagi peserta yang lain.  "Apa yang menginspirasi Bapak hingga  bisa menjadi  Penulis  hebat  sehingga  bisa keliling  Indonesia,  menjadi  narasumber  di Korea  dan mengantarkan  jadi Kepala  Sekolah?"

Jawabnya  belia  dulu sering  mendapat  dongeng  dari ayahnya dan dari gurunya.  Kalau dongeng  adalah cerita  dalam bentuk  lisan,  tapi beliau  suka mendongeng  dalam bentuk  tulisan.  Tulisan  lebih abadi  daripada lisan.

Saya mendapat  hadiah  buku  dari Pak Doktor,  judulnya  "Kisah Kisah pendek  dari zaman wabah."

Saya juga punya  cerita  sekitar  wabah,  karena  saya juga mengalami  sendiri,  kena wabah itu,  dan saya beri judul "Lulus Korona". 

Demikian catatan  hari ini, semoga sehat lalu dan jangan lupa, tetap semangat. 

Magetan , 31 Maret  2022






3 komentar: