Saya termasuk guru yang sering bintek, atau penataran atau apalah namanya yang mirip dengan itu. Mulai sari Surabaya, Malang, Makassar, Bandung, Bali, NTT, Jakarta dll.
Begitu kami segera berkoordinasi dengan Wakasek, siapa yang ditugaskan selain saya. Karena ada juga menyertakan seorang guru dan seorang pengawas bangunan revitalisasi.
Akhirnya diputuskan pak Supriyoko dan pak Joko Agus Waluyo sebagai pengawas bangunan.
Kami naik kereta Brawijaya berangkat dari Madiun pukul 19.53 dan turun di stasiun Gambir jam 04.10.
Kami naik kereta eksekutif, seperti orang kaya. Karena sudah nggak ada yang kelas ekonomi.
Oleh istri dibawakan kacang godog untuk camilan di kereta, saya tawarkan ke sekeliling nggak ada yang mau.
Mereka kebanyakan diam, sibuk dengan ponselnya masing-masing. Saya mencoba menyapa tapi tanggapannya dingin. Melebihi dinginnya AC kereta Brawijaya. Akhirnya kami memakai selimut dan tidur dengan mimpi masing-masing. Sampai Stasiun Gambir pukul 04.10 WIB. Stasiun terindah yang saya tahu. Tingkat tiga. Saya jurus turun ke lantai satu untuk menuju ke pintu keluar. Kemudian naik tadi bayar 150 ribu.
Sampai di hotel pukul 04.30 kemudian mencari Masjid untuk sholat subuh. Ketenangan hati yang damai bila bisa menjalankan sholat tepat waktu. Kata Gus Iqdam kalau orang menyia-nyiakan salat nanti matinya tidak bisa husnul khotimah.
Semoga sahabatku semua kelak bisa husnul khotimah sak anak keturunannya hingga hari qiyamah.
Kami registrasi pukul 12.30, tapi tidak mulus, karena ada persyaratan yang kurang yaitu SPPD, kami ditahan tidak dapat kamar hingga Magrib.
SPPD kami dibawakan mas Tiyo, seorang stafdikdas, yang saat itu ditugasi di hotel The Sultan Hotel. Kami harus mencari di sana, hotelnya luas, megah. Akhirnya lama tidak ketemu. walaupun akhirnya juga kudapat juga. .
Alhamdulillah saya juga bertemu dengan orang orang baik seperti Pak Jumono KS SMP 12 Magelang, Pak Sohib dari Jember, kami saling berdiskusi mengisi waktu cerita tentang suka dan duka.
Bintek ini diikuti oleh 750 peserta se Indonesia, kesempatan saya bisa menyapa saudaraku setanah air, yang sejak lahir baru bertemu dan hanya sekali itu kami bertemu untuk berpisah dalam jarak dan waktu.
Ada nama nama kota yang ketika kecil kami familier seperti Padang sidempuan Sumut, Dili Serdang, Aceh, Makassar, Magelang dll. Acara ini betul-betul menjadi silaturahmi nasional bagi insan yang peduli pada majunya pendidikan tanah air. Kami mengucapkan terimakasih pada Bapak Presiden Prabowo Subianto, Pak Mendikdasmen, Prof. Abdul Mu'ti seluruh panitia dan siapapun yang terlibat dalam program mulia ini, semoga menjadi amal jariyah penjenengan semua dan surga balasannya.
Alhamdulillah semuanya berjalan lancar , disamping dapat bantuan dana revitalisasi bangunan, kami juga dapat bantuan IFO ( interaktif Flat Panel) atau smart TV untuk untuk program digitalisasi pendidikan.
Eh ini saya bertemu dengan saudara saya dari Maluku Bapak Umarela, Beni Umarela Lengkapnya, seorang Kepala Sekolah SMP 55 Maluku Tengah. Di sana ada 150 SMP.
Senang rasanya bisa bertemu beliau, di sekolah itu 18 tahun. Sebuah rengang waktu yang tidak sebentar.
Kebahagiaan saya bila bila bisa memberikan manfaat untuk sekolah saya, untuk kehidupan saya. Walaupun segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh Allah, dan kami beruntung ditugaskan dalam peran yang baik seperti panggung sandiwara yang ditugaskan sebagai aktor baik.
Semoga sahabatku semua juga begitu, digunakan oleh Allah dalam peran yang baik dalam orkestra panggung kehidupan.
Tak terasa tiga hari berlalu selesai sudah cerita saya di Jakarta, karena harus kembali lagi ke Magetan, kota yang menunggu saya dengan segala kerinduaku dan kerinduannya.
Kami naik Brawijaya lagi, memilih yang termurah dari yang ada, untuk menghemat keuangan negara. Karena keuangan negara berarti keuangan bapak saya yang menanam padi dengan hasil tak pasti.
Selamat tinggal Jakarta kota terbesar di Negri tercinta, bersih indah, ramah tak seperti yang kudengar dari cerita tetangga.
Semoga kelak bertemu lagi dalam suka dan bahagia dengan saudaraku sebangsa se-nusantara.
Jakarta, 24 September 2025
Alhamdulillah barokalloh
BalasHapus