Berita tidak baiknya apa? Alhamdulillah tidak ada. Sungguh tidak ada.
Hari ini saya bertugas jadi pemandu acara , dalam sebuah workshop penguatan MBS di SMP 1 Magetan. Pesertanya para leader SMP, baik negeri maupun swasta.
Sekolahnya bersih,indah penuh inovatif dan kreatif. Itulah SMPN 1 Magetan yang sudah 2 tahun ini dinahkodai Bunda Titik Sudarti. Kepala sekolah kaya pengalaman, prestasi dan menginspirasi.
Labu botol yang menggoda untuk dipetik bergelantungan di mana mana. Terutama di panggung acara yang didesain di alam terbuka.
Saya di rumah juga menanam, tapi belum sukses. Tahun lalu dari 4 biji yang saya tanam hanya bertumbuh 2. Tahun ini malah hanya 1 batang pohon.
Tidak menyerah saya akan buat persemaian lagi, hingga berhasil.
Apa manfaat labu botol? Oo... banyak sekalai , yang paling sederhana adalah untuk bahan kolak. Yang lebih elegan lagi buat donat , puding dan yang lain.
Tadi sajian makanan diseting ala tradisional, berbahan tanah liat, saya kurang paham apa namanya , yang jelas menarik dan menambah selera makan.
Seperti ini
Saya mengambil susu kambing etawa kemudian diberi sedikit jahe dan sedikit gula. Wah rasanya mantab, seperti buatan bu Parno.
Susu kambing etawa , kaya manfaat juga. Kalau kaki anda terasa kemeng, linu akan sembuh dengan minum ini.
Kembali pada acara, saya duduk di atas panggung , dekat sekali dengan Bapak Bupati. Hanya berjarak 1 meter.
Beliau memberikan motivasi dan inspirasi pada kami semua untuk memajukan sekolah masing masing.
Kita sudah tidak berbicara mengenai sumber alam, tapi SDM. Artinya untuk maju itu dengan meningkatkan SDM dulu.
Sejak muda, Bapak Bupati bercita cita istrinya guru. Karena ingin nanti anak-anaknya menjadi pribadi yang baik. Dan itu semua tercapai, anaknya tiga, ada yang jadi dokter, pilot dan ekonom.
Bahwa bercita cita punya istri guru itu sama dengan saya, istri saya juga guru. Tapi saya jauh lebih sederhana dari Beliau. Saya ingin tinggal di desa sambil berkebun.
Walaupun anak saya belum sukses, tapi semua anak saya memiliki pribadi yang baik. Mereka tidak nakal, jujur, tidak pernah mencuri, hormat pada orang tua.
Pak Bupati menyampaikan, "rasanya anaknya guru itu kalau nakal kok tidak pantas." Itu saya rasakan, anak saya tidak nakal yang pertama senangnya usaha wiraswasta , yang kedua kuliah di kedokteran.
Masih banyak yang disampaikan Bapak Bupati antara lain adalah Ilustrasi suatu negara.
Ada negara itu miskin, rakyatnya kaya contohnya Jepang, Singapura.
Ada negara kaya ,rakyatnya kaya, contoh Amerika.
Ada negara miskin rakyatnya juga miskin contoh Etiopia.
Ada negara kaya rakyatnya miskin.
"Kalau ada seorang kepala sekolah istrinya guru, tapi dia miskin, tidak punya rumah, salahnya dimana?" Pertanyaan Bapak Bupati.
"Salah manajemennya," jawab saya.
Ternyata betul jawaban saya.
Pertanyaan ini sekaligus menggiring pembicaraan kearah pentingnya manajemen di suatu sekolah. Yang hal ini sesuai dengan materi workshop hari ini , "Penguatan manajemen berbasis sekolah."
Jadi sekolah negeri itu fasilitas ada, guru sudah digaji pemerintah kok muridnya tidak pintar itu yang salah siapa?
Dari pertanyaan ini bagi saya cukup membuka mindset, untuk evaluasi diri, introspeksi diri bagaimana agar mutu pendidikan meningkat.
Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan. Seperti, kurikulum, Kepala Sekolah, guru, sarana prasarana, orang tua wali murid, dan murid itu sendiri. Dan akhir akhir ini suasana alam. Seperti pandemi sekarang ini.
Dari rapot mutu sekolah , semuanya menunjukkan penurunan kecuali sarpras dan SDM.
Nah dari workshop ini ingin meningkatkan statistik nilai rapot mutu sekolah, semoga pandemi segera berlalu dan pembelajaran tatap muka segera bisa dimulai.
Tidak lupa Bapak Kadin, Bapak Drs. Suwata, M.Si juga menyampaikan kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan.
Antara lain kebijakan membuka PSDKU Unesa yang dilouncing pada tanggal 4 Agustus lalu.
Kemudian pemerataan ASN terutama guru yang di beberapa sekolah kekurangan guru agama Islam, guru SD dan kelebihan guru IPA, dan Bahasa Inggris.
Kita terus berupaya melakukan terbaik bergerak merangkak maju untuk menjadikan Magetan terdepan.
Pandemi covid ada penurunan statistik, tetapi kita tetap melaksanakan prokes ketat, agar statistik positif covid 19 akan terus menurun.
Pak Kadin juga berharap semoga PPKM darurat tidak diperpanjang lagi yang berarti yang sakit semakin menurun, KBM bisa segera normal kembali.
Itu beberapa catatan saya hari ini mengikuti workshop sambil menjadi pemandu acara.
Magetan, 7 Agustus 2021
Alhamdulillah
BalasHapus