Sabtu, 13 Maret 2021

Pelepasan purna tugas KS SMP Kabupaten Magetan

Hari ini tampak lebih cerah dari biasanya, matahari bersinar hangat lebih awal, burung burung  berkicau bertengger diatas pucuk ranting pinus , menyanbut kedatangan kami    menyusuri jalan di sela sela pohon pinus yang menjulang tinggi, entah berapa puluh tahun usianya. 

Sudah lama aku tidak menjadi MC, tapi tadi pagi  didaulat  menjadi MC, agak kaku saja perasaan saya, kurang rileks.

Tapi tak mengapa,  masukan dari bu Parno tetap saja bagus "ngemce" ku. Tadi duet dengan bu Anik,  KS SMP 2 Bendo. Walaupun  beliau  belum  pernah  memandu acar tapi lumayan  juga. 

Sehari sebelumnya  kami siapkan,  kordinasikan sehingga  setidaknya  jangan sampai  mengecewakan. Lebih-lebih  di forum  kepala sekokah SMP. Apalagi  sedianya  dihadiri  Bapak Bupati,  kami harus  tampil  maksimal. 

Tapi  Bapak  Bupati  bersama Bunda  Titik  terpaksa tidak hadir  karena  menjadi Kakek Siaga yang sedang  menanti  kehadiran  cucu kesayangan pertamanya.

Acara dimeriahkan  oleh  grup  musik Mahesa dari Sarangan, dengan penyanyi  mbak Weka dan mbak Amik  juga ada penyanyi  putra  mas Faris. 

Nggak mau kalah,  beberapa  KS juga  menyumbangkan  lagu, Pak Narso,  Pak Joko,  pak Isnan si "Satria Madukara"  dengan "kehendak takdir" ny Roma Irama tak mau Ketinggalan serasa menggoncang panggung  hiburan.  

Sambutan Ketua  MKKS, Bapak Drs. Agus Sunadi, M.Pd,  berisi permohonan  maaf  karena baru  bisa melaksanakan  perpisahan karena situasi  pandemi. Juga menyampaikan  selamat  kepada yang purna  tugas,  semoga sehat  selalu.  

Juga kepada  bu Agus Suharto,  Bu Zain Zainuri dan bu Sigit  semoga  selalu sabar dan tabah. Kami semua selalu mendoakan  almarhum  semuanya.  

Sambutan  KS purna tugas diwakili  oleh  Pak H. Sutowo. Kepala  Sekolah  yang bertugas  terakhir  di SMP 1 Bendo  ini menyampaikan  permohonan  maaf  kepada semua  KS lebih-lebih  kepada  Bapak  Kadisdikpora, apabila  selama  bertugas  ada kesalahan  dan sesuatu  yang kurang berkenan.  

Selain itu juga bercerita  tentang  perjalananya  menjadi KS. Beliau  bertugas pertama  di SMP 3 Parang, suka duka dialaminya  hingga  pernah  dibuntuti  penjahat  ketika  mengambil  uang  di Bank. 
Tapi karena kesigapan  beliau  sesuatu  yang tidak diinginkan  tidak terjadi  karena kendaraannya dibelokkan ke Polsek.  Akhirnya  dikawal  Polsek  hingga  Sekolah.

Sambutan  terakhir  disampaikan Bapak Kadisdikpora,  Bapak Drs. Suwata, M.Si.
Beliau  juga  menyampaikan  permohonan  maaf  dan mengucapkan  selamat  kepada KS purna tugas,  "semuanya  yang masih ada ini nanti juga pensiun  karena seperti itu aturannya." 

Dinas Dikpora  juga selalu berfikir  agar pandemi  segera  selesai  dan pembelajaran  tatap  muka bulan Juli akan dimulai.  "Acara ini jangan  lama-lama  karena situasi  pandemi." Terang Pak Wata.

Acara  ditutup tepat pukul 11.15 setelah penyerahan  tali asih kepada 8 KS purna tugas. 

Kemudian kami berkunjung  ke desa Singolangu,  naik Jip, off road , ke desa yang terkenal  sebagai kampung susu itu.  

Kami diantarkan  seorang driver handal namanya mas Jangkung, dengan sigap mengemudikan Jip keluaran tahun 89 ini. Melewati  Medan yang menantang tapi mengasikkan,  diantara rombongan kami selamat  semua,  tapi jeritan  , dan teriakan  diantara  kami  yang membelah kesunyian hutan pinus itu.

Kami menyaksikan dari dekat  cara pemeliharaan  sapi perah.  Kemudian  melihat juga  koperasi  susu. Semua susu yang tersedia  dibeli  semua  oleh rombongan  KS ini.  Harganya  murah,  hanya  7.000 per botol.  

Yang kedua juga  ikut  memeriahkan  pasar lokal  agar desa  kampung  susu semakin  bersemangat  lari kencang  untuk  memajukan  desanya  dengan keunggulan  susunya.
Aku lihat  desa ini tertata rapi,  banyak penduduk  yang memiliki garasi  dan memiliki  mobil  bagus. Semua dari usaha peternakan  sapi perah. 

Bahkan  disetiap  rumah  ada mesin air hangat  "water heeter" karena disini  terasa  dingin,  sehingga  kalau  mandi memakai  air  hangat.

"Ini yang hebat  pencetus ide  desa ini  sehingga  menjadi  kampung susu", gumamku  dalam hati.  
Akhirnya  merubah  segalanya  menjadi  desa yang sejahtera. Bagaimana? Apakah anda  ingin  berkunjung  ke kampung ini juga? Yang dari Jambi saja pernah berkunjung  ke sini, jika  Anda dari Magetan  masa belum berkunjung  ke sini, apa kata dunia?


Magetan,  13 Maret  2021











4 komentar:

  1. Wah enak sekali ay bisa sambil rekreasi bersama

    BalasHapus
  2. Desa Singolangu Sarangan, kenangan pertama kali aku jadi guru. Di tahun 1982 saat itu. Unik dan menarik bagiku psk No.
    Kalau cuaca dingin sekali, saat kukenal pertama, dengan si cantik lereng Gunung lawu, yg indah mendayu hembusan anginnya nan menusuk kalbu.
    Saat itu jln menuju Singolangu, masih sangat perawan. Jalan tanjakan naik berbatuan, jalan tlasahan kasar dan besar besar batu sebesar ungkal, licin saat musim hujan.
    Yiga puluh tahun sudah kutinggalkan kampung itu, yg sekarang jadi kampung susu Sarangan.
    Tak nisa terbayangkan, sekarang dan dulu jadi perubahan yg manis menjadi incaran para investor yg membuka cakrawala desa maju kampung maju bersama arahan bapak Bupati Magetan
    Magetan maju Sarangan ayo ikut maju.
    Demilian pak Mo ikut nimbrung. Maaf ada salah kata dan bahasa.

    BalasHapus
  3. ketika melewati SDN Sarangan 3 saya bercerita kepada sahabat saya, Pak Isnan,Kepala SMP1 Sukomoro bahwa saudara saya dulu pernah bertugas di sekolah ini. Tugas pertamanya.

    BalasHapus