Kalau pengalaman saya kalau kehabisan ide, nah ini saatnya kita berkunjung ke blog teman, saatnya menyapa teman, saatnya memberikan respon positif terhadap tulisan teman.
Kalau dari situ belum dapat ide, lakukan membaca buku kesukaan anda. Oleh karena itu seorang penulis usahakan setiap bulan membeli buku , buku apa saja yang anda sukai. Perkara kapan membacanya jangan dijadikan masalah. Yang penting beli buku dulu, nah disaat anda tidak menulis, buku itu bisa dibaca. Imi sebagai pembuktian kepada dunia bahwa orang yang paling banyak membaca adalah penulis.
Setelah itu anda bisa melakukan menulis resensi buku, agar tidak bosan membacanya, untuk pembaca pemula kalau beli buku jangan yang tebal tebal. Yang tingkat ketebalan antara 100 sd. 200 halaman saja. Maka anda tidak butuh waktu lama untuk melumat seluruh isi buku itu.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan perjalanan, keluar kota, atau ke tempat wisata yang anda sukai, bersama orang-orang yang anda sayangi dan cintai, misalnya. Nah anda bisa memulai menulis perjalanan anda sejak berangkat , ketika dalam perjalanan menikmati pemandangan alam yang indah, ketika berjumpa dengan penduduknya yang ramah, hingga kembali pulang ke rumah.
Bagi seorang penulis walaupun sama sama obyek yang dilihat, tapi menjadi tulisan sudah bisa berbeda kemenarikannya. Hal itu sangat dipengaruhi jam terbang menulisnya.
Semakin jauh kita terbang, semakin banyak jenis keindahan yang didapatkan di langit yang biru. Semakin tinggi terbang semakin banyak melihat indahnya bintang bintang di jagat raya.
Atau kalau tidak terbang, pergilah ke pantai. Lihatlah pasang surutnya ombak, dengarkanlah gemuruhnya ombak. Lihatlah buih buih bersatu padu, kemudian sebentar terhempas deburan ombak. Tetapi sebentar lagi sudah menyatu membentuk formasi yang indah dan lucu.
Maka kesimpulannya katakan dalam hatimu, ketika tiba tiba ombak dilaut pasang, hasrat kita menulis tetap pasang sayang, ketika tiba tiba ombak dilaut surut, hasrat kita menulis tetap pasang. Seperti lagunya Kang Dul Sumbang. Haha.
Jadi pasang surutnya ombak tak akan mempengaruhi hasrat kita menulis yang selalu pasang, seperti cinta kita yang selalu pasang.
Magetan, 12 September 2020
Betul bapak, pengalaman saya kadang2 seperti itu kehabisan...iiide.
BalasHapusKeluar saja ke kota, heheh
BalasHapusHasrat menulis ada tapi ada daya jika jemari tiada kuasa melanjutkan kata kata.... cemumut Pak
BalasHapusWeek end aja trus perjalanannya ditulis hehe
HapusBetul menulis suatu ide atau gagasan itu tdk mudah perlu banyak membaca dan tanggap dgn suatu situasi dan kondisi. Jadi teruslan suka membaca krn dgn membaca otak kita tdk beku dan daya khayal kita muncul. Krn tulisan seseorang memggambarkan wawasan dan kreatvitas dlm berfikir utk memunculkan ide. Ok sahabat tentunya tetap pasang jangan kasih kendur aplag surut..
BalasHapusGood Luck....
siap akan selalu betapa pasang selama dibaca orang, Hehe
Hapussetuju bappku, kalau kehilangan ide dalam menulis, banyak baca dn blog walking ke blog orang lain, mampir ke blog http://wijayalabs.blogspot.com hehehe
BalasHapussiap Omjay yang baik hati, tentu berkunjung blog walking, ke Bekasipun jadi, haha
HapusNulis aja, apa adanya. Mengalir dari apa yg kita alami, kita rasakan dan kita lihat. Yg ada di sekitar kita
BalasHapussiap, makasih ya
HapusMumpung masih bisa mengalir terus, lanjutkan untuk terus menulis. Tidak semua dari kita diberi kemampuan ini. Salah satunya saya sendiri. Sulitnya untuk menyelesaikan sebuah tulisan.😀
BalasHapusLatihan terus satu hari dua Alinea saja
BalasHapusBenar kalau kita kehabisan ide, jalan- jalan ke blog teman atau ke bloger ternama yaitu http://,wijayalabs.blogspot.com
BalasHapusTerima kasih Yohana
HapusKeren Bapak
BalasHapusterima kasih Prof Naim
HapusBenar...ketika kita kehabisan ide,kita bisa jalan- jalan ke blog teman atau menuju blogger ternama http://wijayalabs.blogspot.com
BalasHapusSetuju pak dengan tips nya. Saya juga sering kehabisan ide.
BalasHapusterima kasih Wiga
HapusTerimakasih Mas.... Pencerahannya
BalasHapusJalan jalan tambah ide and tambah imun
terima kasih mas
Hapus