Beliau menitipkan kepada KS seluruh yang hadir agar anak-anak dididik karakter yang baik, yaitu disiplin, tanggung jawab, kejujuran dll.
"Saya selalu megingatkan, tidak ada artinya orang pintar, anak pintar tetapi tidak memiliki karakter yang baik, oleh sebab itu kepada seluruh KS yang hadir pada hari ini, dan semuanya yang hadir pada hari ini,saya titip agar anak-anak kita, agar dididik karakter yang baik, disiplin, tanggung jawab, jujur dll."
"Yang saya sampaikan ini barang langka di negeri kita ini, jelas pak Bupati, oleh sebab itu suka tidak suka, kita memegang peran penting untuk terwujudnya karakter yang baik pada anak-anak kita". *)
Menurut Bapak Bupati karakter itu pentingnya melebihi kepintaran seseorang. Kalau kita tilik pada kehidupan ini. Memang seperti itu adanya.
Apa artinya kepintaran kalau bekerja tidak disiplin, tidak memiliki tanggungjawab, tidak jujur. Maka tidak ada manfaatnya sama sekali.
Kepintarannya akan disalah gunakan, untuk menipu orang lain, korupsi, makan Gabut (gaji buta), dll.
Kalau terjadi demikian maka kehidupan ini akan selalu ada prasangka buruk pada orang lain. Seperti dalam musim pandemi, kalau kita berjabat tangan ada pemikiran dalam diri kita, nanti orang ini gek bawa virus corona.
Akhirnya tidak ada ketenangan. Mau takjiah takut, mau selamatan takut, mau kondangan takut, mau sholat di masjid takut, mau ibadah haji takut dsb.
Bagaimana menanamkan nilai nilai karakter itu? Ada 3 cara menanamkan karakter pada anak ;
1. Memberikan keteladanan. Sebelum kita menyuruh anak-anak disiplin, tanggung jawab , kejujuran, kita harus disiplin , kita harus menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kita harus menjadi pribadi yang jujur terlebih dahulu. Disiplin, tanggung jawab, kejujuran harus dimulai dari kita sendiri, di sini, sekarang. Tidak usah nanti, besuk pagi atau minggu depan, lebih lebih tahun yang akan datang. Kata "nanti, besuk, minggu depan, tahun depan, tahun yang akan datang", itu tidak operasional, artinya tidak jelas kapan saat hari "H" nya.
2. Memberikan pemahaman pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran. Saya pikir tidak ada seorang bos yang merekrut karyawannya yang tidak disiplin, tidak tanggung jawab, tidak jujur. Saya yakin di suatu perusahaan yang karyawannya memiliki karakter yang tidak disiplin, tidak tanggung jawab, tidak jujur, dalam waktu singkat akan bangkrut, akan gulung tikar.
Tidak ada seorang Bapak yang menerima lamaran calon menantu yang memiliki karakter tidak disiplin, tidak tanggung jawab, tidak jujur, walaupun sepintar apapun, sekaya apapun, seganteng apapun.
Berarti nilai kedisiplinan, tanggung jawab dan kejujuran lebih tinggi dari pada kekayaan, kepintaran dan rupawan.
Minset seperti ini harus diberikan kepada anak anak kita, sampai benar benar memahami dan melaksanakan bersama.
3. Melalui pemahaman Agama.
Diturunkannya nabi Muhammad ke dunia ini sebenarnya adalah untuk menyempurnakan akhlaq.
Di dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).
Akhlaq itu identik dengan karakter.
Menurut saya kedua poin diatas belumlah sempurna kalau seseorang dalam melakukan kedisiplinan, tanggung jawab dan kejujuran itu belum didasarkan atas pemahaman agama.
Agama akan menunjukkan jalan yang benar bagi pemeluknya, agama sebagaimana yang dicontohkan Rosulullah SAW, akan memberikan kesejahteraan, kebahagian , ketentraman dan ketenangan seluruh makhluk hidup di dunia hingga di akhirat.
Sebagaimana firman Allah:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (QS Al-Anbiya’: 107).
Demikian saudaraku insan pendidikan dimanapun anda berada, ternyata tugas kita itu adalah bagian dari misi kenabian, sebuah tugas yang tidak bisa dipandang remeh , mendidik , menanamkan karakter yang baik pada anak-anak bangsa.
Oleh karena itu hormatilah gurumu dimanapun , kapanpun kamu berjumpa. Kalau ada kesalahan dari mereka, maafkanlah , jangan dikuyo kuyo, ketika bersalah, ketika tua, ketika tidak berdaya. Sebab mereka berharap, kamulah "tempat berlindung di hari tua, hingga akhir menutup mata."
Baca juga tautan berikut dengan klik ini
Magetan, 7 September 2020.
Sumber bacaan
Suparnomuhammad.blogspot.com; 7 September 2020; 17.15
Minanews.net; 7 September 2020; 17.30
Membangun karakter siswa harus dimulai dari kejujuran dan keteladanan guru.
BalasHapusSiap betul Omjay
BalasHapusDisiplin adalah rasa tanggungbjwb utk mengelola waktu bgmn akan berhasi disiplin saja tidak ada. Agana Islam telah menegakkan dgn aturan dimula dr mengerjakan sholat tdk ada sholat dgn waktu yg seenaknya sendiri. Aplg konsep kejujuran janganlah berbohong krn berbohong pangkal kejahatan dan kejahatan itu mengantar kpdmu ke dlm Neraka.sy lupa Hadistnya. Serta tanggung jwb adlh sifat sportif dlm melangkah dlm suatu urusan. Terima kasih sahabat....terus berkarya dan tetap optimis....sukses selalu good luck
BalasHapusterima kasih Jeng Niken, tungguin berikutnya ya
BalasHapus