Dalam kegiatan ini yang menjadi pembina apel dijadwal secara bergiliran. Jadi setiap guru pasti akan mendapatkan giliran. Dalam memberikan sambutan guru akan mempersiapkan materi, isi materi bervariasi, akan tetapi kami menyampaikan sekitar 80% adalah tentang motivasi. Motivasi kerja, motivasi mengajar, motivasi belajar motivasi ibadah, motivasi hidup untuk menjadi lebih baik.
Pada hari ini tadi, 9 Agustus 2020, giliran ibu Yuli, seorang konselor. Beliau menyampaikan materi tentang guru (digugu dan ditiru). Jadi, guru itu harus menjadi contoh murid muridnya, harus menjadi teladan bagi murid muridnya, lebih luas lagi menjadi teladan bagi masyarakat dimana beliau berada.
Ditengah pandemi ini kehadiran sosok guru sangat dibutuhkan oleh masyarakat, orang tua bingung bagaimana mendidik anak-anaknya kalau pandemi tidak segera berakhir. Hingga akhirnya usul ke
pemerintah, menulis di media sosial agar sekolah segera masuk lagi.
Oleh pemerintah aspirasi siswa, orang tua dan guru ini akhirnya ditanggapi dengan baik, hingga muncullah SKB empat menteri tentang penyesuaian pembelajaran di masa pandemi covid-19. Yang intinya sekolah di zona kuning diijinkan untuk masuk sekolah, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut; jumlah tiap kelas maksimal 18, anak-anak harus pakai masker, jarak tempat duduk 1,5 meter, harus ada persetujuan dari Pemda, satuan pendidikan dan orang tua siswa.
Jadwal pembelajaran diatur secara bergiliran, diatur sendiri oleh tiap tiap satuan pendidikan, maksimal empat jam per hari di sekolah.
Kantin dilarang buka, kegiatan olah raga dan ekskul tidak diperkenankan , anak juga dilarang istirahat di luar kelas.
Orang tua siswa juga dilarang menunggui siswa di sekolah. (Jawa Pos, 8 Agustus 2020.)
Kalau kebijakan ini diberlakukan didaerah yang dikhawatirkan kalau terjadi sesuatu karena hak hidup dan hak sehat anak lebih penting dari semuanya, ditengah pandemi covid-19 ini. Lebih-lebih kalau terjadi sesuatu sekolah disalahkan, kemudian mencari kambing hitam. Padahal kambing hitam sudah dipakai untuk kurban.
Oleh karena itu kerja guru di sekolah harus kerja yang luar biasa, kerja ekstra, untuk memenuhi standar protokoler kesehatan, mengingatkan pada anak-anak untuk memakai masker, cuci tangan, jaga jarak , tidak ke kantin.
Lagi lagi kedisiplinan sangat diperlukan dalam era pandemi ini , bahkan diera apapun kedisiplinan sangat diperlukan.
Marilah mendidik diri sendiri dan anak bangsa untuk disiplin. Karena disiplin merupakan salah satu kunci sukses.
Apakah bisa? Waktu yang akan bicara.
Pasti bisa kalau kita sama sama menyadari pentingnya disiplin dalam diri kita
BalasHapusYups betul Omjay
BalasHapusTetap semangat,semoga lancar.
BalasHapusTerima kasih bu
HapusTerima kasih Dunia akan terus belajar
BalasHapusBisa dikatakan memprihatinkan. Lihat saja, murid SD yg masih duduk di kelas satu. Jelas baca tulisnya masih nol besar. Tapi harus demikian kenyataannya. Dimasukkan belajar di sekolah, menyalahi aturan dari sana.
BalasHapusKemudian diperbolehkan kunjungan rumah murid. Di sini juga terjadi bertemunya muka antara guru dan murid.
Pemandangan ini terjadi di sevagian besar sekolah di desa. Trus apa jadinya anak anak saya nanti.
Keadaan ini menjadi kurang educatif, bila dipandang dari keberhasilan belajar.
Anak anak males belajar di rumah dengan nimbingan orang tuanya. Orang tuanya juga susah bingung saat anaknya bertanya tentang pelajaran
Jelas orang tua tidak bisa memberi jawaban yg benar tentang materi pelajaran.
Yah begitulah fakta mengatakan. Semoga zona hijau segera datang, menggantikan zona yang meregangkan.
Ayolah anakku kau calon tunas bangsa ini, yang akan menciptakan Indonesiamu menuju kemakmuran murah sandang pangan papan dan kesehatan , amin.
Terima kasih pakde
BalasHapusTerima kasih Pak. Bermanfaat. Disiplin adalah kunci sukses (Ngainun Naim)
BalasHapusTerima kasih Bapak Dr. Ngainun Naim. Aamiin
BalasHapus