Bersama teman saya Andi Juwari malam ini ke Jember dengan kendaraan Kereta Api Mutiara Timur.
Kami memilih kelas eksekutif, biar pernah merasakan nyamannya perjalanan malam dengan Kereta Api. Berangkat pukul 10.34 dari stasiun Madiun ke stasiun Jember.
Sampai di Jember pukul 04.52 pagi. Kami turun dari kereta dan segera mencari mushola untuk sholat subuh.
Selesai sholat kami keluar dari stasiun. Mau menuju hotel naik becak saja. Biar tahu dan bisa menikmati segernya udara pagi kota Jember. Saya lupa tidak bertanya namanya Bapak tukang becak, tapi kami selalu menyapa bercakap cakap.
Kami mulai berjalan mengelilingi alun alun-alun Jember naik sepeda roda tiga ini. Alun-alunnya berbentuk lingkaran. Seperti di Semarang. Kemudian banyak jalan bercabang yang muaranya ke pusat kota ini.
Tidak lama kami sudah sampai, kemudian menitipkan koper ke hotel karena acaranya baru mulai pukul 12.00
Kami jalan-jalan menuju alun-alun kembali tapi jalan kaki sambil olahraga.
Lihat itu ada penjual kue. Lekker namanya. " "Beli kuenya pak 4 saja, berapa Pak?"
"Sepuluh ribu Pak."
"Ok. Dibungkuskan"
Kami melanjutkan berjalan kaki menuju alun-alun. Lihat itu mau ada konser besar. Terpasang satu unit sound besar. Di alun alun-alun. Acaranya besuk pagi ada acara besar Kabupaten.
Lihat itu ada pohon kelapa di pinggir alun-alun. Banyak sekali ada 80-an pohon. Tampaknya disini cocok tanaman kelapa.
Kami melanjutkan perjalanan. Nah itu ada Masjid Jamik. Struktur bangunannya unik, melingkar. Kami nanti akan ke situ. Tapi masih mencari depot untuk makan pagi.
Sebelah barat alun-alun ada banyak depot. Kami memilih soto ayam kampung. Penjualnya orang Madura. Soto Magetan dengan soto Madura beda. Soto Madura cenderung asam, tapi terasa seger.
Ingat jaman kuliah dulu sarapanya soto Madura Cak Samsul. Dengan 300 rupiah sudah dapat satu mangkok.
Rasanya senada dengan soto Jember ini. Harganya juga cukup murah. 28 Ribu dua mangkok plus minum dan krupuk.
Masih jam 07.30 kami istirahat di Masjid sambil sholat duha.
"Ayo mas sholat duha dulu."
"Iya Pak" , jawab mas Andi temanku guru pengajar praktik dari Magetan ini.
Masjid ini bertajuk lingkaran, semuanya serba melingkar. Bangunan utama ditopang oleh 17 tiang penyangga. Bentuknya juga melingkar.
Disamping kiri dan kanan bangunan utama juga ada bangunan melingkar. Bangunan ini digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Seperti latihan alberjanji, belajar sholat dan lain lain. Bangunan lainnya kalau ada tamu digunakan untuk istirahat tamu. Kami dipersilahkan istirahat di sini.
Takmir masjidnya baik. Ramah dan peduli pada musafir yang singgah melepas lelah.
Kami kesini memenuhi undangan dari BBGP Jawa Timur . Tema kegiatan hari ini adalah Capacity building "Peningkatan pelayanan prima bagi guru penggerak dan tenaga pendidik dengan tema kerjasama dan pelayanan publik yang berkualitas".
Dilaksanakan mulai tgl 15 sd 17 Nopember 2022 di hotel Java Lotus Jember. JL. Jend. Gatot Subroto no. 47, Tembaan, Kepatihan Kec. Kaliwates Jember.
Kami penasaran tentang apa lagi ini, yang jelas bermanfaat besar untuk guru penggerak. Guru Penggerak itu pasti tergerak, bergerak dan menggerakkan.
Tidak diam saja. Kata mbah Semar "Begegek ugek-ugek sak dulito hemel-hemel.
Jadi orang itu untuk bisa makan harus bergerak. Jadi jangan takut berkeringat, takut capek, takut kehujanan, takut kepanasan. Jadikanlan hujan itu penyegar setelah tubuhmu kepanasan seharian.
Guru Penggerak aksi nyata itu pasti.
Jember, 15 Nopember 2022
Alhamdulillah
BalasHapusSelamat bertugas..., kami tunggu "oleh-oleh" pengimbasan-nya. 👍
BalasHapusIya mas terima kasih
BalasHapusBarokalloh ilmunya pak... bagi - bagi ya pak..
BalasHapusTerima kasih bu Lely
BalasHapusAlhamdulillah...., luar biasa Bpk PP selalu semangat dan menginspirasi....👍
BalasHapusTerima bu Azizah yang baik
HapusLuar biasa
BalasHapusKalo ada waktu luang ak sampirin
Biar tambah ilmu
Siap mas Doktor yang baik hati
BalasHapusHebat dan luar biasa. Semoga oleh-olehnya bermanfaat juga untuk kita. Biar bisa bertambah ilmunya jadi pandai semua. Semangat Bapak.
BalasHapusTerima kasih bu Erna
BalasHapusinilah sosok guru penggerak yang sebenarnya.
BalasHapusSukses selalu Pak KS
BalasHapusTerima kasih Mas Prof. Naim yang baik hati
HapusSemakin sukses Pak Suparno.
BalasHapusTerima kasih Coach Mitha yang baik hati
Hapus