Kegiatan ini menginspirasi anak-anak pentingnya membaca dan sekaligus menciptakan tempat bacaan yang nyaman yang menyenangkan menurut anak-anak sendiri.
Jadi mulai dari pembentukan ide oleh anak-anak, kemudian direalisasikan, dilombakan dan dimanfaatkan sebagai tempat membaca yang menyenangkan menurut versi mereka.
Mereka bergotong royong bermusyawarah, iuran dan kerjasama untuk mewujudkan itu.
Saya tidak menyangka kreativitas anak melewati prasangka saya. Bagus ,indah mempesona.
Anak-anak yang luar biasa. Memang tugas guru itu menurut Ki Hajar Dewantara adalah menuntun anak pada kodratnya. Kodrat itu bakat yang ada pada anak, pasion yang dimiliki anak. Sehingga mereka seperti ikan yang disediakan kolam. Akan tumbuh kembang di alamnya.
Kami membentuk tim Juri, pak Urip, bu Nunung, Pak Emanuel, Pak H. Jarwo, dan Pak Budi. Eliau berlima merancang kriteria penilaian, di share di grup selanjutnya para peserta menyesuaikan diri.
Bagi 3 pemenang terbaik akan mendapat hadiah dari sekolah berupa sertifikat dan uang.
Harapannya pojok literasi itu menjadi tempat mojok dalam membaca untuk meningkatkan kompetensinya, memperluas wawasannya dan menambah ilmu pengetahuannya.
Mendidik itu perbuatan yang unik menyenangkan, Lebih-lebih bila melihat muridnya berhasil. Ada anak yang berhasil karena teringat pada gurunya, maka si guru diumrohkan. Sesuatu yang membuat haru bagi guru bila ada muridnya menjadi anak yang baik. Tidak saja kompetensinya tapi juga akhlaknya.
Seperti pengalaman saya tadi siang, mobilku rusak kemudian saya bawa ke bengkel. Kemudian diperbaiki selesai beres.
"Berapa biayanya mas?".
"Sudah Pak, tidak usah, Bapak dulu guru saya".
"Masya Allah, ya sudah kalau begitu, terima kasih ya mas".
"Iya pak sama-sama", dia sambil pergi mengamankan alatnya kembali karena akan segera takjiah, tetangganya meninggal dunia.
Magetan, 22 Agustus 2022