Ikan kecil ini kalau pak Martani pulang dari masjid kemudian duduk di kursi coklat reyot itu. Selalu menghadapnya, mulutnya kumat kamit, siripnya mengembang kesana ke mari. Pak Martani hafal apa yang dimaui makluk kecil ini.
"Makanlah rezeki yang diberikan Tuhanmu ". Tangannya menuangkan makanan ikan hanya dua butir tiap pagi dan sore.
Kemudiaan membaca al-Quran di awal hari. Dia ingin hari hari itu diawali dengan bacaan al-Quran sebelum membaca yang lain. Sebelum menghidupkan ponselnya, sebelum membuka buka lembaran koran Jawa Pos, sebelum bertemu dengan banyak orang di hari itu.
Sebelum menatap indahnya sinar matahari di awal pagi.
Karena itu akan menjadi bab pertama dalam buku hariannya yang akan membimbing untuk menuliskan catatan di bab berikutnya.
Karena pada hakekat seberapa bermakna hidup kita ini adalah seberapa banyak catatan indah di hari hari yang kita lalui.
Oleh karena itu mari membuat catatan indah setiap hari. Agar kelak menjadi buku yang dibutuhkan oleh manusia. Atau setidaknya untuk kita sendiri untuk kita laporkan pada Sang Maha Pencipta, semoga berkenan dan senang dengan kita.
Yang menjadi pelajaran , ikan cupang, semut, virus, atau makluk lain saja senantiasa bertasbih, lalu bagaimana dengan kita? Maksudnya ya bertasbih atau tidak?
Akhirnya betah betahan . Betah virusnya atau betah kita. Semoga Allah menolong kita tugas virus segera selesai, SK tugasnya dicabut oleh Allah. Aamiin.
Semoga bermanfaat.
Magetan, 26 Juni 2021
Subhhanalloh ,Alhamdulillah
BalasHapusSiiplah
BalasHapusMakasih mbak Parti
BalasHapus