Saya kenal Omjay sudah setahun lebih Beliau tinggal di Pondok Jatibening Jakarta. , saya belum pernah bertemu beliau, tetapi serasa sudah akrab sering bertemu.
Beliau adalah guru Labschool Jakarta. Sekolah di mana Bapak Chairul Tanjung pernah menimba ilmu di sana. Bapak Chairul Tanjung pernah sebagai orang terkaya no 3 di Indonesia dan pernah menjadi Menteri pada jaman pemerintah SBY.
Omjay tinggal di Pondok Jati Bening Jakarta
Saya bertugas sebagai pembedah buku. Bersama itu juga ada pak Dedi Dwitagama Penulis buku ternama, Paman Apiq seorang youtuber ternama yang juga seorang dosen ITB dan juga ada Bapak Mukminin dari Lamongan dan ada juga Bapak Akbar Zainudin yang penulis buku manjada wajada, yang lain masih banyak lagi.
Saya mendapat giliran yang ke tiga. Saya bedah per bab dari buku itu. Hingga sampai pada halaman 87. Buku itu kesemuanya ada 150 halaman yang diterbitkan oleh penerbit YPTD yang dikomandani pak Thamrin Dahlan.
Secara garis besar buku itu berisi tulisan Omjay ketika mendapat "hadiah" short course ke negeri Panda , China pada tahun 2019. Omjay adalah pemenang lomba Inobel juara 3. Diantara temannya yang berangkat ke sana ada guru berprestasi, kepala sekokah berprestasi dan lain-lain.
Jadi kalau ingin keliling dunia secara gratis ikuti jejak Omjay ini. Saya juga ingin. Sebagai penulis yang dibesarkan oleh blogger, kompasiana dll. Omjay setiap hari menulis di blog. Tulisan Omjay renyah, mengalir enak di baca. Tulisan Omjay ditulis dengan hati akhirnya ketika sampai pada pembaca juga bisa dibaca dan dirasakan dengan hati.
Menurut pak Akbar ciri buku itu bisa dibaca sampai ke hati adalah, membaca buku itu seolah-olah seperti berkomunikasi dengan penulisnya. Jadi enak dirasakan.
Kembali pada buku Omjay, buku ini adalah kisah perjalanan, atau catatan perjalanan yang ditulis apik dan menarik. Ada tiga hal penting yang bisa saya tangkap.
1. Tentang aktivitas rutin yang harus dijalani di sana.
2. Tentang bagaimana pembelajaran di negeri Panda.
3. Tentang budaya di negri Panda.
Tentang aktivitas rutin adalah mulai dari bangun tidur, sholat subuh, mandi, makan pagi aktivitas siang hari hingga malam. Disana makan pagi adalah sesuatu yang sangat penting, disajikan makanan bergizi , yang lezat. Hal ini adalah untuk mensupport padatnya kegiatan yang harus melibatkan olah fisik dan olah pikir.
Omjay setiap hari harus berjalan rata-rata 20 km, untuk keliling kampus tidak disediakan transportasi, memang harus jalan kaki. Kemudian mengikuti pembelajaran, istirahat, membuat laporan jurnal dan terakhir menulis di blog.
Yang kedua tentang pembelajaran di negeri China adalah dengan metode inquiri, siswa dihadapkan kepada persoalan kemudian menemukan sendirian pemecahan masalahnya. Guru bertugas sebagai fasilitator. Guru bersemangat menumbuhkan rasa antusiasme pada diri siswa. Dengan ini tumbuhlah generasi yang kreatif dan inovatif.
Di negeri ini apa-apa serba imitasi, harganya serba murah. Dan bangsa ini memiliki nasionalisme yang tinggi. Di sana tidak ada wa, sebagai gantinya we chat. Tidak ada Google sebagai gantinya baidu, tidak ada Facebook.
Yang menarik juga di sana tidak ada teori atau pendidikan karakter , tetapi langsung praktek.
Teknologi sangat maju, guru menguasai ICT dalam pembelajaran , tidak ada papan tulis pakai kapur atau spidol. Tetapi langsung layar sentuh.
Sepeda motor tidak bersuara, karena tidak menggunakan bahan bakar minyak, tetapi menggunakan tenaga listrik. Pakai chars.
Semua itu ada di buku omjay, segera baca dan miliki buku itu, serap ilmunya dan peras pengalamannya. Omjay memang guru yang pantas diteladani.
Magetan, 7 Juni 2021
Manatab pembedah buku yg hebat
BalasHapusHehehe terima kasih Om Mukminin
BalasHapusHehehe terima kasih Om Mukminin
BalasHapusTerima kasih sudah ikut membedah buku Omjay.
BalasHapusSama sama Omjay
BalasHapus