Nama kecil saya Suparno, ketika jadi manten dulu ditambahi "tetenger asma sepuh" Muhammad. Maka jadinya Suparno Muhammad. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pakde Samingun, yang menginisiasi tambahan itu. Semoga Pakde saya diampuni dosanya, diterima amalnya dan dimasukkan ke surga-Nya.
"Jenengmu ditambahi Imam popiye No," bisik pakde Samingun ketika saya sedang duduk di pelaminan.
" Ditambahì Muhammad mawon Pak Puh," jawab saya singkat.
Kemudian Pakde mendekati MC untuk mengumumkan nama itu.
Tapi sampai sekarang hanya satu orang yang memanggil dengan nama itu, Mas Rahmad. Teman saya guru di SMP2 Kawedanan yang sudah haji bersama istri tercintanya pada tahun 2019.
Para manten milinial sekarang ini sudah tidak ada yang menggunakan nama tua atau "asma sepuh" ketika diwisuda menjadi "raja sedina ratu sedalu".
Bapak saya namanya Samirun, ketika jadi manten ditambahi Marto Samirun, orang memanggilnya pak Marto, atau Pak To.
Karena saya sebagai ASN, tidak boleh ganti ganti nama, maka orang tetap memanggil saya dengan nama kecil saya, Suparno.
Tapi karena saya gunakan sebagai nama akun FB dan nama blog saya , maka banyak orang mengenal saya sebagai Suparno Muhammad.
Saya senang memakai nama itu sebagai wujud rasa cinta saya kepada Nabi kita Muhammad SAW sebagai pemimpin para ambiyak. Semoga menjadi japa saya ( asma kinarya japa) sehingga Allah berbelas kasihan kepada saya sehingga kelak memasukkan ke Surga-Nya.
Sebagai wujud rasa cinta itu maka banyak membaca sholawat dan mengamalkan tuntunannya atau sunahnya.
Rasulullah Saw bersabda, ''Banyak-banyaklah kalian bershalawat untukku pada hari Jumat dan malam harinya. Barangsiapa yang mengerjakan hal tersebut, aku akan menjadi saksi dan pemberi syafaat baginya di hari kiamat". (HR. Baihaqi)
Nabi Muhammad diceritakan sebagai orang yang sangat sempurna, postur tubuhnya serasi, ganteng, berkulit putih, bahkan saking sempurnanya permukaan kakinya tidak ada yang pecah-pecah. Kalau kaki kita biasanya pecah-pecah.
Orang itu kadang sudah tinggi besar, kulitnya putih, tapi hidungnya pesek. Jadi tidak ada yang sempurna. Sedangkan nabi kita itu sangat sempurna. Oleh karena itu tidak salah kalau kita semua mencintai beliau, karena siapa yang mencintai beliau besuk akan masuk surga bersama beliau.
Untuk itu mari kita semua mencintai beliau agar nanti menjadi alasan kita untuk masuk surga. Mencintai dengan mengamalkan segala tuntunannya.
Magetan, 17 Juni 2021
Allohumma solli 'alaa Muhammad wa Alaa aalii muhammad
BalasHapusAlhamdulillah, matur nuwun mbak Parti
BalasHapus```Betul sekali panutan kita Nabi Muhammad SAW,
BalasHapusSemoga kita kelak di Akhirat mendptkan syafaatnya``` serta sering-2 lah kita membaca Sholawat.
Thanks you sahabat tetap sehat semangat dan good luck.
Salam utk kelg```
Yen eling biyen wong tuwa iku gawe jeneng kanggo anak anake pancen ngemu Surasa sing apik.
BalasHapusPak cilikku,sing asmane pak Samirun,iku aku lagi ngerti tenan Malika aku wes sekolah lulus saka SMP.
Malika iku wong wong Kiwa tengen menawa ngaturi jenenge pak Lik Samirun iku ya Pak To,mangkono.
Nganti tumekane sepuh paklik Samirun,aku Yen ngaturi asmane ya Pak To.Wis kadhung kasebut jenenge Wiwit cilikanku,nganti aku ndungkap umurku wes tuwa,wes setengah abad luwih.
Ora okeh ngendika e,mung Yansah sregep nyambut gawe,kanggo nyukupi kluarga anak anake bisa Urip Mulya.
Mangkono pagaweane Pak To,nganti ing tutup yuswa.
Muga Gusti Alloh Paring papan ing Suarga,Karana amal apike Malika ana alam Donya.
Ngaten pak No,sethitik ngeling eling Malika kahanan jaman semana.
matur sembah nuwun Pakde
Hapus