Artinya penuh kekhawatiran, jangan jangan begini, begitu dan sebagainya yang tidak sesuai dengan harapan. Ketika belum datang jodohnya pada hal sudah sampai umurnya, juga mikir. Ketika jodohnya datang sebelum sampai umurnya juga mikir.
Itulah tugas orang tua, mengantarkan anaknya hingga ke jenjang pernikahan. Agar pernikahan anak kita bahagia selamanya.
Ada beberapa pesan Ibu kepada anak perempuannya ketika akan menikah seperti yang disampaikan oleh sahabat saya Yu Parti yang perlu dicatat. Bukan Yu Parti depot nasi pecel sebelah selatan terminal Maospati itu. Tapi Yu Parti temanku SPG yang sekarang tinggal di Bekasi bersama keluarga bahagianya.
Sebelumnya sebagai renungan mari kita simak QS Al ahzab ayat 4-5
Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zihar itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataan di mulutmu saja. Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).
Kemudian yang ayat 5
Panggillah mereka (anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang adil di sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
"Nduk...nanti kalau kamu sudah menikah harus berbakti kepada suamimu. Orang tuamu ini sudah tidak punya hak apa-apa kecuali atas ridho suamimu." Begitu Dia memulai pembicaraan dengan anak gadisnya
"Iya Mama...aku faham itu", Jawab anak gadis itu sambil membenarkan posisi duduknya.
"Jagan lupa ajak suamimu solat jika dia ternyata tidak setaat kamu dalam beribadah."
"iya mah... insyaallah aku juga faham ini dan kami akan terus menjaga aqidah." Kata anak perempuan satu satunya dalam keluarga ini.
"Apa lagi yang mama pesankan utukku agar hidupku benar-benar lurus mah?
Anak ini memang lumayan cerdas. Saat kuliah Dia ambil jurusan akutansi perpajakan di Trisakti Grogol IP nya cukup bagus Alhamdulillah.
"Satu lagi ya Nduk pesen, ini tolong sampaikan ke calon suamimu sebelum menikah biar faham. Hampir semua pasangan baru dalam pernikahan itu tidak terpikirkan pasca nikah."
"Kira-kira 6 bulan, satu tahun atau 2 tahun tidak kunjung ada tanda2 kehamilan maka pasangan akan mulai gelisah."
"Secepatnya ambil keputusan salah.. contohnya adopsi anak untuk pancingan, ini tidak benar ya."
Dia tanya lagi , "lalu apa yang sebaiknya aku lakukan ma?"
1.Usaha via medis, sekarang ada program hamil, kebetulan temen mama anaknya ikut program tersebut Alhamdulillah berhasil, tapi memang cukup besar biayanya.
2. Usahakan tidak mengambil anak dari saudara kita. Itu akan menimbulkan kecemburuan sosial di kemudian hari.
3. Jangan adopsi anak, karena akan ribet nantinya. Contoh kita adopsi anak laki-laki, lalu ibu ini statusnya tetep orang lain kan?
Berarti kalau di rumah tetep harus berjilbab to? Atau sebaliknya..Jika kita adopsi anak perempuan. Si Bapak angkat kan tetep orang lain, maka si anak perempuan ini setelah baligh tutup aurot di rumah kan, nah ini jadi repot to?
Anak gadis itu menganggukkan kepala tanda setuju.
"Bagaimana nanti kalau sampai tua saya tetep tidak punya keturunan mama? Siapa yang merawat dan mengurusku, siapa yang mendoakan kalau aku sudah tiada?" Tanya gadis itu
"Pertanyaan mu cukup cerdas nduk...
Jika kamu bisa berlaku adil kepada semua saudaramu, seluruh ponakanku, berbuat baik kepada setiap orang tanpa pamrih...maka Allah lah yang akan menjagamu..kamu harus Yaqin itu."
"Tiga perkara yg kita harus ingat; 1.Sodqoh jariyah. 2. Ilmu yang berguna. 3. Doa anak yang soleh. Jika Allah tidak menitipkan seorang anakpun kepada dirimu, maka point' satu dan point' kedua harus benar-benar kamu maksimalkan."
Alhamdulillah, sekarang anak gadis itu bener-benar merasa tenang . "Terimakasih mama ku tercinta." Gadis itu memeluk mamanya.
Ini adalah wejangan Yu Parti kepada anaknya menjelang pernikahan.
Kalau Anda bagaimana?, apakah sama dengan Yu Parti, ataukah berbeda, atau semuanya dipercayakan pada anak?
Itu berbeda antara orang tua yang satu dengan yang lainnya.
Yah, kita berdoa semoga anak-anak kita menemukan jalannya sendiri, yang penting jalan yang lurus seperti jalannya orang-orang yang telah diberikan nikmat kepadanya, yaitu jalannya para Nabi dan Rosul. Aamiin.
Semoga pandemi segera berakhir, sehingga kita bisa berkarya menapaki garis takdir.
Magetan, 17 Mei 2021
Alhamdulillah
BalasHapusSemoga bermanfaat terutama bagi saudara2 kita yg blm dikaruniai keturunan nggih...
BalasHapusBersabar mungkin ada hikmah yang lebih besar
BalasHapusSemoga pasangan yang baru saja menikah segera dikaruniai momongan.dan berbahagialah yang memiliki anak yang Shaleh shalehah.
BalasHapusYa Allah cerita ini baru saja saya dengarkan berulang-2 dr kutbah Oemar Mita bgt sempurnanya Islam mengedepan kan segala urusan hidup.
BalasHapusWanita jika belum menikah akan berbakti kepada ketua orang tuanya betul memang bgt. Tugas bapak mencarikan jodoh dan mengantarkan anak putrinya sampai ke jenjang pernikahan.
Bgt sang putrinya menikah beralih utk berbaktinya yaitu sang suami sebagai surga dr samg istri.
Jikalau manusia boleh menyembah manusia istri-2 itu utk menyembah suaminya krn Allah melarang manusia menyembah manusia, maka bukti ketaatan itulah kpd
suamimu krn itu jalan menuju Surga.
Adopsi memang tdk dianjurkan dlm agama. Krn. Krn memutus nasab/ keturunan dlm qgama dilarang. Bagaimanapun dr manapun orang tua tdk boleh dilupakan.
Inilah yg salah kaprah dlm kehidupan di lingkungan masyarakat.
Dipikirnya tdk beriko. Ingin nasuk surga yaitu mengadopsi anak tapi krn tdk tahu jangan sampai neraka yang kita dapatkan. Jangan takutlah sama Azab Allah.
Ok sahabat thanks you banget blognya bagus dan menarik.
Ok sehat selalu semoga kita semua tetap dlm ketaatan dan ridhoNya. Salam utk keluarga.