Saya juga punya teman beberapa bulan yang lalu terkena Covid-19, karena namanya Slamet akhirnya kok ya Slamet, sembuh dari sakit itu.
Slamet adalah sebuah keadaan yang tetap dibutuhkan saat sekarang hingga sampai kapanpun sejarah kehidupan manusia. Bahkan sampai akheratpun juga butuh slamet.
Dalam agamapun ada doa slamet. Doa ini yang saya hafal pertama kali sewaktu kecil karena saya juga pingin slamet.
Bagi orang Jawa, nama itu sangat penting sekali. Mereka mengatakan, "asma kinarya japa." Artinya nama itu sebagai doa.
Kembali pada Kang Slamet. Tahun lalu Dia pernah sakit satu bulan, sampai tidak bisa jalan, setelah kecapean yang panjang dan dinyatakan kena penyakit gula. Berbagai usaha dilakukan sampai opname di rumah sakit Alhamdulillah sembuh dan slamet lagi. Tak rugi rasanya orang tuanya menamakannya Slamet.
Sore ini saya dapati Dia sedang mencari rumput di depan jalan rumahku, bekasnya bersih sekali seperti bekas dipotong rumput pakai mesin.
Berbeda dengan pencari rumput yang lain , hanya dicari rumput yang hijau, tapi tidak untuk Kang Slamet, dibersihkan sehingga indah.
Hal ini juga dilakukan berhari hari di sepanjang RT ini.
"Tak kira dipotong pake mesin pemotongan rumput lho Kang." Sapaku sepulang ngantar ibuku kontrol ke dokter.
"Aku Ru sing ngresiki", jawabnya sambil menaruh rumput di angkong, sebuah alat angkut sederhana yang dipakai untuk mencari rumput. Ru adalah guru, sebuah panggilan untuk orang-orang yang bekerja sebagai guru.
Seperti tulisan saya yang lalu tentang keiklasannya yang pantas diteladani, semangat ngajinya, ibadahnya.
Pokoknya senang deh bertetangga dengannya.
Alhamdulillah Aku tinggal di lingkungan orang-orang sederhana, orang-orang baik yang barokah.
Orang-orang barokah itu kata Gus Ron, orang yang kehadirannya membawa kebaikan , memberikan manfaat untuk lingkungannya.
Bila Dia tiada ditangisi, karena kelompoknya merasa kehilangan.
Sebaliknya adalah orang yang membawa musibah. Hadirnya membawa sial, kepergianya membuat orang lepas dari musibah dan penderitaan.
Semoga kita semua termasuk orang-orang barokah.
Magetan, 19 Mei 2021
alhamdulillah
BalasHapusTetap selamat dunia dan akhirat.
BalasHapusWalau pada dasarnya manusia dlm.merugi kecuali orang yg saling ingat mengingatkan dlm kebaikkan dan
kebenaran serta dlm kesabaran.
Cupilikan diatas tadi menerangkan bahwa demi masa sesungguhnya manusia dlm mwrugi.Klau sdh rugi pasti celaka. Dunia dikejar tdk ada puasnya sementara Akhirat yg jelas pasti kita abaikan.
Artinya apa, jangan lah kita mengutamakan dunia. Tp juga dunia jamgam kau abaikan namun hrs kita pikirkan utk kelangsungan hidup di dunia. Sedangkan bekal hidup kita di negei yg kekal adalah amal kebaikkan individu masing-2.
Ibarat kata bgn " Dunia kita kejar akhiratnya lepas". Walau lah kita punya target atau semacam perolehan prestasi pasti tdk mungkin seluruh keinginan akan tercapai itulah dunia.
Krn dunia adalah hanyalah sendau gurau serta kesenengan yg menipu.
Janganlah kita tertipu oleh gemerlapnya dunia ini.
Kita harus ingat negeri yg abadi adalah kampung Akhirat.
Terima kasih sahabat terus berkarya semoga kita termasuk orang bertaqwa serta beramal sholeh. Yg aktivitasnya hanya mencari Ridho Allah semata.
Salam utk keluarga sehat semua. Semoga Allah selalu memberikan hambaNya yg terbaik.
terima kasih Jeng Niken sip
BalasHapus