"assalamu 'alaikum wr wb bilih acara jum'at pungkasan insya Alloh mbenjeng dinten Kamis tgl 8 April ngajeng meniko pramilo saking puniko sedoyo katuran rawuh mtr nwn wass 'alaikum wr wb", WA Kyai Gun
"Bakdo isak nggih Yi π",tanya saya.
injih acara bakdo isya' menawi saget maghrib jama'ah wonten masjid Tegalrejo
Njih Yi Insyaallah π
Matur nuwun perhatosanipun
Sami sami Yi ππ
Kyai Gun adalah suami dari bu Nyai Nuning Siti Sunarni, guru thorikoh saya. Yang merupakan cucu canggah dari KH Abdurrohman pendiri pondok pesantren Tegalrejo yang dipercaya merupakan Pondok tertua di Magetan ini.
Kyai Abdurrohman dikenal sebagai waliyulloh, yang senang dan kuat "tirakat". Siapa saja yang mendapatkan ilmu haq dari Beliau diakui sebagai "putra wayah" mbah Wali.
Mbah Wali ( Kyai Abdurrohman) pernah berpuasa tidak tidur selama setahun, siapa yang kuat. Manusia biasa pasti tidak kuat. Saya disuruh tidak tidur mulai sehari semalam , sejak asar hingga malam, pagi dan siangnya sholat Jumat, sampai waktu isak lagi.
Serasa tidak kuat saya, ketika berdiri sholat jumat saya hampir jatuh( jlungup) ke depan. Saya adalah manusia biasa yang tidak kuat "laku tirakat ". Pada hal "siapa yang kuat tirakat bakal dadi satriyo pinunjul," begitu kata Pak Bupati dalam buku Email Saka Jakarta.
Mbah Wali pernah puasa berdiri selama satu tahun, sedangkan saya berdiri ketika sholat saja rasanya berat kalau berlama- lama. Lagi-lagi itulah manusia biasa.
Acara tadi malam adalah istighosah membaca tahlil dan doa bersama. Mbah Wali setiap Jumat terakhir di bulan Sya'ban mengumpulkan anak cucunya , diajak persiapan nata hati, kompak dan semangat menyambut bulan Romadhon. Tradisi ini diabadikan sampai sekarang. Sehingga tadi malam berkumpul ribuan jamaah di pesantren Tegalrejo.
Mesjidnya masih berdiri kokoh pada hal sudah berusia 200 tahun lebih. Sholat disini terasa sejuk dihati. Sujud dan rukuk bersama orang-orang sederhana anak cucu keturunan Kyai yang pernah menjadi pasukan Pangeran Diponegoro ini.
"Awake dewe iki elek, mendo, apes, dosana akeh", kata Kyai. Sebuah pengakuan jujur seorang hamba Allah. Santri Tegalrejo ditanamkan sikap pengakuan itu. Sehingga tidak boleh sombong, congkak egois, sopo siro sopo ingsun. Atau harus memiliki sikap tawaduk.
Menurut keterangan Kyai Gun, tidak semua keturunan mbah Wali kadunungan ngelmu haq. Ngelmu ini dari ayah mbah Wali, Kyai Ahmadiyo, dari Kyai Ngaliman, adalah putra Pangeran Margono, putra terakhir dari Raja Pajajaran yang meninggalkan istana dan berguru pada Sunan Magribi.
Pangeran Margono tinggal di Kincang dekat Maospati yang dikenal juga sebagai Kyai Rendeng. "Jadi kita ini keturunan raja Pajajaran," kata Kyai Gun.
Acara istighosah selesai pukul 10.00 saya pulang bersama bu Parno. Saya membawa berkat lengkap dengan lauknya.
Ngalab berkah dari mbah Kyai, ibuku ( Ibu Mertua) saya suruh makan berkat , semoga sakitnya segera sembuh , bisa melaksanakan puasa Romadhon dalam keadaan sehat wal afiat.
Wallohu a'lam
Magetan, 9 April 2021
Serasa membaca artikelnya Bos Jawa Pos Dahlan Iskan..
BalasHapusTerima kasih
HapusAlhamdulillah barokahππ»
BalasHapusAamiin ya robbal alamin
BalasHapus