Sedangkan saya di Takeran digantikan bu Dra. Atik Rahmawati. Alhamdulillah selama di sini saya bisa kerja sama dengan Bapak Ibu guru yang hebat.
Bagi saya SDM adalah paling penting sebagai kekuatan untuk memajukan sekolah. Sehingga SDM lah yang saya garap pertama kali. Ketika saya datang meja guru sudah tidak layak, meja komputer tidak layak. Kemudian saya ganti baru.
Tak lama kemudian ada satu ruang ambrol karena diterpa hujan lebat, kemudian kami perbaiki.
Dari anggaran DAK kami mendapatkan rehab ruang guru, dan 2 ruang belajar. Sebelumnya mendapat 1 paket WC juga dari sumber anggaran yang sama.
Disamping itu kami lakukan pengecatan diseluruh dinding kelas , hingga masjid yang megah itu.
Setelah itu membuat taman di seluruh depan kelas dan di halaman depan. Tak luput dari perhatian saya, lapangan tenes kami rehab juga.
Kemudian lapangan footsal jaringnya diganti baru, dan juga lapangam basket yang papan ring basket sudah rusak juga diganti dengan memanfaatkan papan dari bekas rehab gedung, dicat baik sehingga tampak baru. Tapi dengan papan buatan sendiri ini jauh lebih awet dari pada beli di toko.
Kemudian halaman depan sebelah barat, yang tadinya untuk tempat sampah, disulap sebagai taman apotik hidup. Pak Purwanto yang saya beri tugas untuk mengelola itu sehingga indah dan manfaat.
Branding sekolah ditulis warna merah menyolok di depan sekolah diatas pintu utama. Di bawah itu ada running teks berwarna merah bertuliskan branding sekolah juga. "SMP 1 Takeran sekolah berbasis IT, Agamis, peduli lingkungan dan kearifan lokal." Itu bunyi teksnya.
Kemudian masalah utama di SMP 1 Takeran adalah kebersihan. Areanya yang luas dan tenaga kebersihan PTT yang terbatas membuat sering kewalahan. Kami sering menambah tenaga dari luar untuk membantu saat-saat tertentu.
Semak semak belukar disekeliling sekolah kami babat habis, sehingga tampak beda dari sebelumnya.
Untuk mengatasi masalah kebersihan saya angkat program sekolah Adiwiyata. Kami mengadakan workshop dengan mengundang nara sumber dari sekolah lain.
Mbok bakul kami undang untuk kami arahkan membantu mengatasi kebersihan sekolah. Untuk tidak menjual jajanan dengan bungkus plastik. Tidak hanya itu merka kami larang untuk menjual makanan yang mengandung 5 P. Yaitu pengawet, pewarna, perasa, pengenyal, penyedap.
Penjaga kantin dalam, saya ajak studi tiru di SMP 4 Magetan sebagai sekolah Adiwiyata Nasional. Agar mereka bisa belajar ragam jajanan yang sehat yang bisa dijual untuk anak -anak.
Setelah itu didera pandemi anak-anak belajar cari rumah BDR. Kami menggunakan pembelajaran moda daring, dengan menggunakan Jenimeo.
Program aplikasi ini banyak ditiru sekolah lain, hampir 50 persen sekolah di Magetan akhirnya menggunakan ini. Dalam perjalanan akhirnya kami menggunakan aplikasi sendiri yang ternyata lebih tangguh untuk mengakses pembelajaran dari berbagai program.
Di sisi lain untuk promosi branding sekolah kami juga menggambari dinding tembok dengan mendatagkan pelukis dari luar. Disaat ujian praktek, anak-anak saya suruh praktek melukis dinding lapangan tenes. Sehingga lebih berwarna. Apapun hasilnya itu karya anak yang harus diapresiasi sebagai buah karya calon pemimpin masa depan.
Semoga SMP "Kandang Macan" ini tetap "mengaumkan prestasi" sehingga menggetarkan dunia karena prestasinya. Tunjukkan "kuku kerja kerasmu , taring semangatmu, gigit rasa malas, terkam putus asa." Insyaallah kamu akan kenyang selamanya.
Kata bu Anik KS Maospati 2, " KS nang Takeran nek ra sabuk inten rakuat", Takeran berasal dari kata Taker artinya ukuran. Takeran berarti ukuran yang pas, tidak kurang tidak lebih. Harus bisa menakar , menimbang baru memutuskan. Seorang pemimpin harus bisa memutuskan yang terbaik, tidak merugikan siapa saja, tapi membawa keberuntungan bagi siapapun. Itulah namanya keberkahan.
Dari literatur yang saya pelajari di Magetan ini Agama Islam pertama kali ada di Takeran, di daerah Tegal rejo, desa Semen kecamatan Takeran. Disana ada pondok pesantren kuno yang didirikan oleh KH Abdurrohman kurang lebih tahun 1830.
Barangkali dapat doa dari tokoh ulama jaman dahulu sehingga rakyat Takeran itu suasananya ayem tentrem gemah ripah loh jinawi. Selamat berjuang kawan.
Selamat berpisah Kawan, pisah hanya dilahirnya, di hati kita tetap satu, karena ingat budi baikmu.
Magetan, 3 April 2021
Selamat dan sukses pak kyai dgn posisi barunya. Omjay
BalasHapusTerima kasih Omjay yang baik hati
BalasHapusSukses dan sehat selalu nggih Pak Bos
BalasHapusTerima kasih Yunda
Hapuswah, sukses di tempat yang baru Pak
BalasHapusSelamat bertugas di sekolah yang baru Pa, Pasti sekolah yang Bpk pimpin akan lebih maju. Semoga tetap amanah dan di beri kesehatan. Salam sehat, salam literasi dari orang Purwakarta
BalasHapusaamiin terima kasih Bu Ais
HapusSemoga semua yg Bapak tinggalkan di SMPN 1 Takeran menjadi kenangan indah yg tak tersia siakan.(Tag 3 atau lebih temanmu)
BalasHapusDapatkan twibbon ini melalui twb.nz/jamanmbiyen
Lalu ikuti @twibbonize
#jamanmbiyen #twibbonize
terima kasih bu
HapusSelamat bertugas di tempat baru bapak..semangat membangun bangsa dibidang pendidikan..kami tidak menginginkan perpisahan tapi itulah yg harus dijalani..
BalasHapus*Jauh Dimata tapi Dekat Di doa
Mhn doanya selalu agar kami tetap Kompak Sehat Semangat dan selalu bersyukur
Aamiin
terima kasih bu
HapusSmlt dan sukses Pak Kepala sekolah
BalasHapusmakasih Cak Inin
HapusBerpisah hanya di raga di hati tidak semoga ditempat yang baru lebih sukses, sehat, dan barokah. Aamiin
BalasHapusterima kasih
BalasHapus