Semangat ibu yang satu ini memang benar-benar pantas mendapatkan acungan jempol dua ,dalam waktu 5 bulan bisa mencapai ekspektasi menulis 4 judul buku solo dan 4 antologi.
Semasa beliau menjadi Guru beliau adalah guru yg rajin dan berkualitas sering tampil memberikan ilmu di forum , sekarang beliau motornya di mkks bagian program dan mutu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
Mungkin melihat kegigihanya itulah Om Jay meminta KS SMP ini untuk berbagi dg bapak dan ibu.
Menurut Tini, kuncinya tiada lain adalah disiplin diri. Memang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dijalankan. Terlebih bila pekerjaan sesuai tupoksi sedang menumpuk. Sehingga badan lelah dan tak ada mood untuk menulis.
Namun Tini mengingatkan diri akan target yang harus diwujudkan. Sehingga selalu diingatkan kenapa mau bergabung di grup menulis kalau tidak menulis?
Berkut ini tips yang dijalankan:
Mulailah bergabung dengan WAG bloger.
Selain di grup ini, mulailah bapak ibu mengikuti komunitas bloger. Tujuannya agar rutinitas menulis terjaga. Karena dalam suatu komunitas bloger pasti ada tantangan2 menulis yang harus diikuti anggotanya. Selain itu kita bisa mendapatkan banyak ilmu ttg menulis dan juga ttg nge-blog. Sehingga kita bisa terus mengembangkan diri.
Lantas bagaimana upaya mendisiplinkan diri untuk konsisten menulis?
Kedua, luangkan waktu untuk menulis, dan bukan hanya menulis di waktu luang.
Kita disibukkan dengan tupoksi kita. Lalu kapan punya waktu untuk menulis bila menunggu waktu luang? Bisa jadi ga nulis2 dong. Kalau soal pekerjaan, Dia juga sebagai seorang kepala sekolah sangat sibuk dg segudang pekerjaan😁
Jangan mencari waktu luang, tetapi ciptakan waktu luang. Bisa sebelum tidur atau sesudah bangun di pagi hari. Ternyata gak sulit menginvestasikan sedikit waktu untuk impian kita.
Dia menulis kadang 1 jam sebelum tidur, biasanya antara jam 10 sampai jam 11 malam. Atau 1 jam selepas shalat subuh. Yang penting paling tidak, 1 jam sehari saya harus nulis.
Ketiga saya tetapkan target.
Target ini adalah trik paling jitu untuk membunuh rasa malas.
Ketika suntuk, justru dg menulis sy menyalurkan rasa suntuk itu. Dengan menulis puisi atau pentigraf, itu saya rasa menjadi hiburan, menjadikan mumet menjadi plong😁
Seperti disampaikan di atas, target Dia harus nulis 2 buku. Ternyata di perjalanan target2 lain muncul. Misalnya mengikuti lomba menulis di blog menjadi buku dalam 28 hari.
Dalam prosesnya, ternyata tantangan yg datang dari luar lebih memacu diri untuk terus konsisten menulis. Namun karena target diri untuk kenaikan pangkat juga harus tercapai maka setiap hari lebih banyak lg porsi waktu yg saya tambahkan.
Yang keempat, perbanyak membaca. Banyak manfaat didapat dari membaca
- menambah pengetahuan untuk referensi, sebagai bahan untuk tulisan kita.
- menambah kosa kata; secara tidak disadari, dengan banyak membaca, perbendaharaan kosa kata semakin bertambah. Sehingga kita bisa menentukan diksi yang lebih beragam ketika menulis.
- memunculkan ide untuk menulis.
Sering dialami istilah *writer block*. Kebuntuan akan ide apa untuk ditulis.
Salah satunya dg membaca dan membaca. Biasanya dari tulisan teman kita atau sumber lainnya akan didapatkan ide untuk menulis.
Kelima, seringlah melakukan blog walking.
Selain menambah wawasan pengetahuan dari posting-an teman kita, BW bisa menjalin silaturahmi dg sesama bloger.
Kita tulis komentar untuk penulis tersebut untuk terus merasa dihargai sehingga mereka akan terus berkarya. Karena kita juga penulis, suatu saat kita pun akan mengalami rasa senang ketika ada orang lain yang mengapresiasi karya kita. Betul gak Bapak Ibu?
Rasa senang itulah yang akan memotivasi kita, sehingga kita semangat untuk menulis dan menulis. Jadi, yuk rajin-rajin blog walking.
Magetan, 16 Maret 2021
alhamdulillah
BalasHapusbetul, menulis itu harus disertai rasa senang makanya tdk akan pernah ada beban
BalasHapusTerima kasih Omjay, hadirnya
BalasHapus