Tadi malam Saya memposting short movie karya Hindun, anak saya, film ini diangkat dari novel Hallo, juga karya dia. Tadinya yang like 118 kemudian pagi tadi sudah mencapai 218. Viuwernya mencapai 1250.
Ditengah saya memberikan ucapan terima kasih pada teman teman yang like dan subscribe, ada suara "thing", messenger masuk.
"Pak saya Septeria alumni penjenengan waktu SMP2 Kawedanan", sapa Dia.
"Hei senang sekali mau menyapa, Septeria ", jawab saya sambil mengingat ingat ini Septeria yang mana, namanya seperti tidak asing tapi anaknya lupa.
"Mohon maaf pak saya sangat terinspirasi dengan post post pak Parno tentang kegiatan kegiatan selama menjadi Kepala Sekolah di SMP 1 Takeran", lanjut dia
"Iya terimakasih, berikan komentar ya, itu ada short movie hasil karya Hindun, anakku". Terang saya. Tadi malam saya memposting short movie karya anak anak SMASA, yang salah satu diantaranya adalah Hindun, di Face book.
"Saya mencari kontak njenengan ndak ketemu ketemu pak, kebetulan saya ini sedang menempuh S2. Dan rencana akan mengadakan penelitian tentang kepala sekolah", lanjutnya. Hebat juga ini anak alumni SMP2 Kawedanan, 2011 , lulus SMA 2014 , kemudian S1 selama 4 tahun, jadi lulus tahun 2018. Langsung melanjutkan S2 sekarang sudah maju thesis.
Rencana hari Kamis dia mau datang ke kantor untuk ijin melakukan penelitian di sekolahku. Rupanya dia selalu membaca postingan saya di FB, tapi tidak pernah komentar. Saya suka anak muda yang suka membaca, lebih lebih yang suka menulis.
Mereka anak anak hebat terarah yang mengejar mimpinya disinggasana cita cita.
Menurut septeria, dia termatotivasi sejak di SMP, mengikuti pembelajaran saya. "Apa bedanya kalau pak Parno mengajar?"
"Dari wktu masih menjadi guru bk sdah menginspirasi.... Dan cara mengajarnya jenengan juga msih sangat teringat..." jawabnya mengenang masa lalu 10 tahun yang lalau. Sebelum jadi KS saya selama 25 tahun mengajar di SMP2 Kawedanan. Ketika mau meninggalkan sekolah yang gurunya kompak ini saya merasa berat. Tapi bagaimana saya bekerja disini karena SK, dan disekolah baru juga karena SK.
"Kalau jenengn mengajar itu pembawaannya tenang pak... Jadi di kelas enak... Cara penyampaiannya juga beda... Lebih enak..." Lanjut septi menceritakan pengalaman mengikuti pembelajaran saya.
Yah namanya guru kalau mengajar ada muridnya yang sangat memperhatikan ada yang ngantuk, ada yang sakit, ada yang perlu semangat dan sebagainya. Ibarat kita menebar benih tergantung sawah ladang nya. Kalau benih itu jatuh ditanah yang subur maka akan tumbuh subur berbunga berbuah. Lebih lebih kalau dirawat dengan baik, diberi pupuk, kalau ada hama dianulir, maka akan berkembang dan bertumbuh subur.
Semoga tanaman kita akan selalu bertumbuh dan berkembang agar memberikan manfaat pada kehidupan dimanapun mereka berada.
Magetan, 20 Oktober 2020
Siap dikomen
BalasHapus