Sumber ilustrasi: www.saibumi.com
Kalau ada batu yang mengganjal, disingkirkan.
Kalau ada orang yang buang sampah disungai diingatkan, buanglah sampah pada tempatnya.
Kalau ada orang beol di sungai, diingatkan buanglah hajat di jamban yang tersedia.
Kalau sudah begitu anak bisa belajar sendiri seperti air yang mengalir disungai yang bersih dan jernih.
Karena pada hakekatnya manusia itu bisa mengatasi masalahnya sendiri. Jika menjadi tidak bisa itu karena ada resistensi , ada hambatàn yang perlu disisihkan.
Guru mengajar itu ibaratnya mendampingi anak berjalan menuju bukit berbunga.
Kalau jalannya pènuh onak dan duri berjalanlah pelan pelan dan hati hati. Kalau ada batang kayu melintang, bantulah menyingkirkan.
Kalau jalanya lempeng, larilah secepat kemampuanmu senyampang matahari baru terbit.
Kalau mendengar suara bedug dibunyikan dan suara adzan dikumandangkan, istirahatlah sejenak di tempat yang bisa kau gunakan bersujud, bersama orang-orang yang sujud.
Kalau bekalnya kurang, bantulah untuk melengkapi.
Janganlah menoleh kebelakang, kalau membuatmu ragu ragu. Pandanglah jauh kedepan , dan yakinlah bahwa untuk mencapai keindahan itu perlu pengorbanan.
Perjalanan menuju bukit berbunga adalah perjuangan. Berjuang melawan malas, berjuang melawan lelah, berjuang melawan panas terik matahari, berjuang melawan lapar dan berjuang melawan ngantuk.
Hanya para pejuang - pejuang yang akan meraih kemenangan.
Kata Imam syafii hanya orang orang yang melakukan perjalanan malam yang nanti akan meraih fajar.
Guru di era pandemi senantiasa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, yang menantang, yang lebih menarik daripada permainan game di Internet.
Sehingga anak rindu bertemu guru, rindu belajar dan rindu sekolah.
Buat orang tua, yakinlah bahwa pendidikan anak, merupakan investasi terbaik untuk hidup di masa depan yang lebih baik.Percayalah pada guru, percayalah pada sekolah.
Semoga pandemi segera berakhir sehingga bisa mempercepat lari kita untuk menuju terdepan.
Magetan, 5 Juli 2020
Kerinduan pada aktivitas belajan dan mengajar mutlak diperlukan dalam mendidik dan kependidikan.
BalasHapusDengan pengetahuan yang di transfer dari seorang pendidik mempercepat kemampuan kemandirian yg diterima oleh peserta didik.
Terdidik mempunyai kempuan untuk mengembangkan segala sivitasakademik yang luar biasa dimiliki olehnya.
Bukan tidak mungkin maka tiap anak di sekolah terdapat kelebihan dan kekurangan, masing masing.
Lihat dan cermatilah kemamouan yang dimiliki anak dalam menterap pengetahuan dari trasformasi ilmu yang di berikan guru di sekolah.
Hingga pada kenyataan berbeda beda daya serap anak untuk mencerna pengetahuan dari guru.
Tidak semua siswa bisa sepenuhnya paham akan ilmu akademik dari guru.
Maka bida terlihat anak di sekolah hanya bisa menyerap ketrampilan atau non akademik saja di sekolah.
Demikian pula anak nisa berjibaku paham semua akademikbyg diberikan guru.
Inilah fenomena pendifikan alami.
Teorisitas lingkungan alam berpengaruh terhadap kebergasilan guru dalam mengajarkan ilmu pengetahuan.
Selamat berjuang dalam dunia nyata kependidikan.
Terima kasih banyak kawan, maaf namanya tidak muncul dari siapa ya. Agar namanya muncul, daftar guru Blogger, kalau tidak tulis saja namanya diakhir komentar, makasih banyak
BalasHapus