Sumber ilustrasi : muslimpintar.com
Ini kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang berjudul ikhlastu niat.
Mengiklaskan setiap amalan itu penting sekali, karena bila tidak ikhlas akan sia-sia belaka. Tidak mendapat pahala dari sisi Allah. Rugi kan.
Oleh karena itu perkara ikhlas itu juga ada ilmunya, dan harus belajar, sedikit saja keliru, maka akan merugilah kita. Ada 4 hal yang biasa kita usahakan agar amalan kita menjadi ikhlas.
1. Berdoa. Hati kita itu berada dalam genggaman Allah, Allah itu maha membolak balikkan hati kita, untuk itu doa itu senjata orang mukmin yang paling sakti. Tampakkanlah kefakiranmu kepada Nya, hilangkanlah kesombonganmu, Agar Allah memberikan keikhlasan di hatimu.
Do’a yang sering dipanjatkan oleh Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu adalah do’a berikut,
اللهم اجعل عملي كلها صالحا, واجعله لوجهك خالصا, و لا تجعل لأحد فيه شيئا
“Ya Allah, jadikanlah seluruh amalku sebagai amal yang shalih, Ikhlas karena mengharap Wajah-Mu, dan janganlah jadikan di dalam amalku bagian untuk siapapun.” (1)
2. Menyembunyikan amal baik.
Kenapa disembunyikan, kalau tidak disembunyikan untuk orang awam seperti kita sulit untuk iklas, kebanyakan riyak, syaiton itu maha julik, seseorang digoda jangan beramal, kalau tetap saja beramal, digoda lagi agar riya'. Riya' itu adalah beramal ingin dipuji orang lain. Agar terbebas dari ini sembunyikan saja amalan kamu. Kamu bersedekah dengan tangan kananmu , tangan kirimu tidak tahu. Biar orang mau bilang apa, harus kuat, diam, berdzikirlah.
Hal ini sebagaimana diutarakan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ الإِمَامُ الْعَادِلُ ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسَاجِدِ ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ . وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah ta’ala dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. mereka adalah seorang pemimpin yang adil; seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah; seorang pria yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah di atas kecintaan kepada-Nya; seorang pria yang diajak (berbuat tidak senonoh) oleh seorang wanita yang cantik, namun pria tersebut mengatakan, “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”; seorang pria yang bersedekah kemudian dia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah disedekahkan oleh tangan kanannya; seorang pria yang mengingat Allah dalam keadaan sunyi dan air matanya berlinang.” (Muttafaqun
3. Terus senantiasa beramal.
Lakukan terus amalan sholihmu secara istikomah, sambil belajar meluruskan dan membenarkan niat, sambil rasakan dalam hati, ya Allah aku ini hambamu, yang suatu saat akan menghadapmu sendirian. Di alam kubur sendirian, di Padang maksar, bagaimana nasib saya, ketika menerima buku catatan amal, bagaimana nasib saya, ketika melewati titipan sirat, bagaimana nasib saya, ketika semua amalan dihisab, bagaimana nasib saya.
Sekali lagi terus beramal dengan istiqomah. Kadang kadang kita ingin beramal tapi terhalang sesuatu, tapi kalau amalan kita sudah istiqomah, niat begitu saja sudah dicatat sebagaimana kita telah beramal dengan sempurna.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Seseorang yang telah bertekad ingin melakukan suatu kebaikan yang biasa sudah dia kerjakan, tetapi tidak bisa melakukannya karena terhalang oleh sesuatu hal, maka akan dicatat untuknya pahala amalan tersebut dengan sempurna.(2)
4. Takut Amalan kita ditolak.
Anggaplah setiap amal shalih yang telah anda perbuat itu amalan kecil. Karena menganggap kecil, maka akan mudah untuk melupakannya. Apabila anda telah mengerjakannya, tanamkanlah rasa takut, khawatir jika amal tersebut ditolak, tidak diterima. Diantara do’a yang dipanjatkan para salaf adalah,
اللهم إنا نسألك العمل الصالح و حفظه
“Ya Allah kami memohon kepada-Mu amal yang shalih dan senantiasa terpelihara.”
Magetan, 31 Juli 2020
1. https://muslim.or.id/4168-bagaimana-saya-bisa-ikhlas-di-setiap-amal.html : 31 Juli 2020:16.12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar