Pagi itu jam 10 pagi kami sudah siap duduk di saung angklung ujo salah satu destinasi wisata di Bandung. Destinasi ini milik swasta diatas tanah seluas 1.4 hektare.
Nah itu lihat Wiyogonya berpakaian hitam pake ikat kepala seperti udeng. Acara bambu pagi segera dimulai. Pemainnya masih muda sekitar berumur 30 tahun dibantu seorang sinden cantik jelita.
Lagu pertama dimainkan. Terasa tentram dihati mendengarkan alunan musik dengan iringan vokal sinden serta suara seruling melengking bening menambah nuansa Jawa Barat yang damai menghibur kami semua.
Berdiri tahun 1966 oleh Pak Ujo Alabena punya murid -murid yang banyak .
Kali ini dipertunjukkan wayang golek selama 15 menit oleh Pak Dalang
dalangnya sangat piawai memainkan wayang Golek . Memakai pengantar bahasa sunda. Kami mengerti apa yang diperbincangkan, walau tidak semuanya.
Selepas itu turunlah sekitar 50 penari dari anak-anak yang lucu ceria menghibur. Mereka adalah murid dari saung angklung Udjo.
Namanya helarang atau arak arakkan anak yang ditandu yang baru disunat.
Lihat itu ada 5 orang gadis berkostum merah, mereka nenarikan tari topeng dengan piawai gemulainya. Tidak ketinggalan diiringi gamelan musik yang menyayat ketat dan seruling melengking di angkasa. Kendang yang branyak berkiprah mengiringi tabuhan musik.
Berganti pertunjukan arumba , alunan musik rumpun bambu. Ini termasuk alat musik diatonis. Jadi bisa memainkan lagu dengan genre apapun.
Lagu Sumatra Utara, jali jali dari Jakarta, Poco- poco dari Manado dimainkan oleh 50 murid saung Angklung Udjo. Dari Manado beralih ke Makassar angi mamiri.
Setiap lagu diiringi penari yang gemulai. Dari Manado beralih ke Pulau Bali tari janger.
Yamko rambe rambe yamko.
He yamko rambe yamko aronawa kombe.
Wonderful Indonesia nuansa indah nusantara.
Nah sekarang saatnya kita semua belajar musik angklung. Kali ini dipimpin langsung oleh putra Pak Udjo founder saung angklung Udjo. Dalam belajar angklung itu ada nilai nilai yang harus dikembangkan yaitu disiplin, fokus, kebersamaan, dan sabar. Dalam waktu cepat kami bisa mengiringi beberapa lagu.
Hei aku didekati gadis kecil yang cantik aku diajak menari , namanya Fatimah. Senang sekali rasanya. Dia seperti cucuku. Aku menikmati merasakan seperti itu. Mereka bersama 50 temannya mencari pasangan diajak menari. Hampir semua kami memberikan uang pada mereka. Wajahnya tampak senang dan bahagia. Kamipun menikmati itu seperti diajak main- main oleh cucunya.
Pertunjukan diakhiri dengan tepuk tangan meriah dari MKKS SMP Magetan. Kemudian kami persiapan sholat Jumat.