Sosialisasi penggunaan bahasa media luar ruang di Kabupaten Magetan
Pada hari, ini kami menghadiri undangan yang disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Jawa Timur, untuk mengikuti acara sosialisasi penggunaan bahasa media luar ruang di Kabupaten Magetan. Hadir pada acara ini Bapak Sekda Kabupaten Magetan, Bapak Dr. Drs.H. Bambang Triyanto, MM., dan juga ketua Balai bahasa Jawa Timur Bapak Drs. Mustakimia, M.Hum.
Acara dibuka oleh Bapak Sekda Kabupaten Magetan pada pukul 08.00 dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Bapak Bambang, berkisar tentang penggunaan bahasa di luar ruangan.
Juga disampaikan materi 5 fungsi bahasa Indonesia , yang pertama fungsi ekspresi bahasa mampu mengungkapkan gagasan, ide, gambaran yang akan disampaikan oleh seseorang, yang kedua fungsi komunikasi. Fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dengan bahasa Indonesia, semua akan paham, semua tahu sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lancar, yang ketiga kontrol sosial, bahasa bisa digunakan sebagai kontrol sosial, misalnya bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Dengan bahasa kita bisa menggunakan pesan-pesan seperti itu ,menggunakan kata-kata mutiara yang bisa menjadi kontrol dalam sosial. Fungsi bahasa berikutnya adalah fungsi adaptasi, kalau kita berada diluar daerah kemudian kita menjumpai dari berbagai macam suku bangsa dengan menggunakan bahasa yang berbeda-beda maka kita sulit untuk beradaptasi tapi dengan menggunakan bahasa yang sama bahasa Indonesia maka akan mudah untuk beradaptasi.
Fungsi bahasa yang kelima adalah fungsi integrasi data pemersatu dengan bahasa Indonesia maka akan tampak dan dapat dirasakan persatuan dan kesatuan nya tidak menonjol kedaerahannya tidak menonjol suku bangsanya mereka merasa sama yaitu sama-sama bangsa Indonesia dalam acara ini juga menyampaikan bahwa tolak ukur keberhasilan acara ini adalah apa yang disampaikan pada sosialisasi ini dapat ditindaklanjuti dalam kehidupan sehari-hari acara diakhiri dengan pemberian cinderamata dari bahasa Jawa Timur kepada bapak Sekda karena padatnya agenda Bapak Sekda tidak bisa menunggu sampai akhir beliau melanjutkan untuk agenda berikutnya yaitu rapat di
Selasa, 20 Agustus 2019
Sabtu, 03 Agustus 2019
Sarasehan literasi Magetan
Pada tanggal 3 Agustus 2019 diadakan acara sarasehan literasi yang diprakarsai oleh penerbit Telaga ilmu urang-aring dengan direkturnya bapak hersan
Pada kesempatan itu dihadiri oleh Bapak Bupati Magetan Bapak Doktor H. Suprawoto MSi. , sebagai narasumber pada acara itu. Hadir juga beberapa kepala sekolah yang bergiat di bidang literasi dan pelaku literasi Kabupaten Magetan. Juga diundang puluhan penulis yang merupakan penulis penulis hebat Kabupaten Magetan. Pada kesempatan itu Bapak Bupati menyampaikan beberapa arahan Kabupaten Magetan ini bisa hebat terdepan Kita harus melakukan center excellent . Beluau memberikan motivasi agar penulis penulis ini semakin bersemangat menulis
Orang boleh pintar setinggi langit, tetapi kalau tidak menulis akan lenyap ditelan sejarah , menulis itu pekerjaan abadi , beliau memberikan contoh orang-orang hebat di dunia yang namanya diabadikan dalam sejarah. Contohnya adalah Imam Bukhari . Pak Bupati pernah mengunjungi makamnya Imam Bukhari dan beliau berpikir seandainya Imam Bukhari itu tidak menulis maka saya yakin namanya tidak bisa sebesar sekarang ini beliau juga memberi contoh penulis novel Siti Nurbaya yaitu marah Rusli, walaupun sudah puluhan tahun beliau meninggal , namanya tetap dikenang dalam dunia sastra.
Di sela-sela itu pak bupati juga menceritakan kisah hidupnya ketika kuliah di UGM beliau tidak kuat untuk beli sepatu , ketika kuliah itu beliau memakai sepatunya bapaknya sepatu jenggel sepatunya tentara itu, beliau tidak pernah duduk di depan ketika mengikuti perkuliahan .
Beliau juga menyampaikan bahwa tidak kuat untuk membeli buku maka caranya beliau datang ke perpustakaan untuk meminjam buku-buku di perpustakaan dan membacanya . Beliau sangat mencintai buku hingga Beliau pernah berjanji suatu saat nanti kalau sudah bekerja maka setiap bulan akan membeli buku. Di rumah beiau ada perpustakaan keluarga yang bukunya sangat banyak. Dari apa yang disampaikan Beliau saya bisa mengetahui bahwa beliau itu sangat mencintai ilmu pengetahuan, beliau mengajarkan kepada anaknya untuk jujur, tanggung jawab, disiplin, dan tidak pernah berbohong. Sehingga ketika anaknya ada yang kuliah di Belanda beliau tidak pernah mengantarkan kesana, anaknya bisa mandiri mengatasi hidupnya sendiri di negeri Belanda hingga tamat studinya.
Beliau juga menyampaikan di dalam literasi Indonesia itu masuk urutan ke 60 dari 260 negara. Ada lima negara yang memiliki literasi terbaik di dunia , yaitu yang 1. adalah Finlandia, 2 Kanada, 3. Selandia Baru 4. Belanda, 5. Austria
Beliau juga menjelaskan, " agar kita memiliki tulisan yang baik maka menulislah sesuai dengan keahlian saudara Mari kita berkarya sesuai dengan talenta kita".
Kadang-kadang beliau juga berpikir ketika bersama dengan orang-orang terdekatnya "senyampang kita diberi kesempatan membuat kebijakan, mari membuat kebijakan yang baik".
Sebenarnya pada kesempatan itu saya ingin menanyakan berkaitan dengan literasi Kabupaten Magetan ini, kebijakan apa yang bisa bapak buat sehingga literasi Kabupaten Magetan itu terdepan, sehingga orang-orang dari seluruh Indonesia kalau belajar literasi maka akan datang ke Magetan. Dari apa yang beliau sampaikan di beberapa kesempatan beliau ingin agar Magetan ini banyak dikunjungi oleh banyak orang sehingga beliau rela menjamu tamu-tamunya tapi setelah pulang dari kediaman Bapak Bupati tamu-tamunya akan bisa mampir di Jalan Sawo untuk membeli sepatu dan produk kerajinan kulit lainya.
Pada kesempatan itu adalah hari yang beruntung untuk saya, yang pertama guru saya yang bernama Ani Rofaida Lestari menyampaikan laporan kepada Bapak Bupati bahwa bukunya banyak diminati oleh banyak orang di berbagai provinsi di Indonesia ini, ada yang sampai di Pontianak ada yang sampai di Aceh di
Pasuruan, Pacitan, Ponorogo, Madiun dan sebagainya, hingga saat ini ada dua ratusan buku yang sudah dipesan oleh customer Bu Anik menyampaikan hadiah buku kepada Bapak Bupati dan foto bersama
Di kesempatan itu Bapak Bupati juga bertanya , "Siapa Kepala Sekolah yang bukunya terjual hingga di Kalimantan itu. Pak Hersan menjawab , "Pak Parno pak".
Saya terkejut tidak mengira Bapak Bupati mengetahui hal itu maka saya angkat tangan, "Saya Pak". Kemudian saya menunjukkan buku saya dan menyampaikan hadiah buku saya itu kepada Bapak Bupati kemudian kami foto bersama Bapak Bupati.
Memang sejak lama saya punya impian untuk pada suatu saat nanti , saya berjabat tangan dengan Bapak Bupati. Akan tetapi tidak hanya sekedar berjabat tangan.
Yang saya inginkan adalah berjabat tangan dengan memiliki makna yang lain daripada yang lain, sehingga akhirnya impian saya ini terwujud saya bisa berjabat tangan dengan Pak Bupati dengan menyampaikan hasil karya saya.
Saya ingin tidak berhenti sampai di situ, saya ingin berjabat tangan lagi dengan prestasi saya.
Semoga buku saya itu betul-betul menjadi pelajaran untuk anak-anak muda yang hidupnya ingin menjadi lebih baik dari yang sekarang.
Kegiatan sarasehan diakhiri sekitar pukul 10 karena Bapak Bupati ada acara lain seperti yang disampaikan di depan adalah Bapak Bupati sering mengundang tamu-tamu dari berbagai daerah, intinya agar Magetan ini semakin banyak dikunjungi oleh banyak orang, kemudian setelah acara sarasehan selesai para peserta foto bersama di pintu masuk sebelah barat dari rumah bapak Tatak kepala desa Goranggareng.
Semoga kegiatan ini menjadi awal semangat produktivitas dari para penulis Kabupaten Magetan sehingga bisa berkarya Lebih banyak lebih baik sehingga impian kita bersama 1000 judul buku bisa berwujud di Kabupaten Magetan ini.
Mari kita jadikan Magetan ini terdepan, sehingga masyarakat Magetan semakin meningkat perekonomiannya, Sejahtera hidupnya dan beruntung di dunia hingga di akhirat nanti. Bagaimana menurut pendapat anda?
Pada kesempatan itu dihadiri oleh Bapak Bupati Magetan Bapak Doktor H. Suprawoto MSi. , sebagai narasumber pada acara itu. Hadir juga beberapa kepala sekolah yang bergiat di bidang literasi dan pelaku literasi Kabupaten Magetan. Juga diundang puluhan penulis yang merupakan penulis penulis hebat Kabupaten Magetan. Pada kesempatan itu Bapak Bupati menyampaikan beberapa arahan Kabupaten Magetan ini bisa hebat terdepan Kita harus melakukan center excellent . Beluau memberikan motivasi agar penulis penulis ini semakin bersemangat menulis
Orang boleh pintar setinggi langit, tetapi kalau tidak menulis akan lenyap ditelan sejarah , menulis itu pekerjaan abadi , beliau memberikan contoh orang-orang hebat di dunia yang namanya diabadikan dalam sejarah. Contohnya adalah Imam Bukhari . Pak Bupati pernah mengunjungi makamnya Imam Bukhari dan beliau berpikir seandainya Imam Bukhari itu tidak menulis maka saya yakin namanya tidak bisa sebesar sekarang ini beliau juga memberi contoh penulis novel Siti Nurbaya yaitu marah Rusli, walaupun sudah puluhan tahun beliau meninggal , namanya tetap dikenang dalam dunia sastra.
Di sela-sela itu pak bupati juga menceritakan kisah hidupnya ketika kuliah di UGM beliau tidak kuat untuk beli sepatu , ketika kuliah itu beliau memakai sepatunya bapaknya sepatu jenggel sepatunya tentara itu, beliau tidak pernah duduk di depan ketika mengikuti perkuliahan .
Beliau juga menyampaikan bahwa tidak kuat untuk membeli buku maka caranya beliau datang ke perpustakaan untuk meminjam buku-buku di perpustakaan dan membacanya . Beliau sangat mencintai buku hingga Beliau pernah berjanji suatu saat nanti kalau sudah bekerja maka setiap bulan akan membeli buku. Di rumah beiau ada perpustakaan keluarga yang bukunya sangat banyak. Dari apa yang disampaikan Beliau saya bisa mengetahui bahwa beliau itu sangat mencintai ilmu pengetahuan, beliau mengajarkan kepada anaknya untuk jujur, tanggung jawab, disiplin, dan tidak pernah berbohong. Sehingga ketika anaknya ada yang kuliah di Belanda beliau tidak pernah mengantarkan kesana, anaknya bisa mandiri mengatasi hidupnya sendiri di negeri Belanda hingga tamat studinya.
Beliau juga menyampaikan di dalam literasi Indonesia itu masuk urutan ke 60 dari 260 negara. Ada lima negara yang memiliki literasi terbaik di dunia , yaitu yang 1. adalah Finlandia, 2 Kanada, 3. Selandia Baru 4. Belanda, 5. Austria
Beliau juga menjelaskan, " agar kita memiliki tulisan yang baik maka menulislah sesuai dengan keahlian saudara Mari kita berkarya sesuai dengan talenta kita".
Kadang-kadang beliau juga berpikir ketika bersama dengan orang-orang terdekatnya "senyampang kita diberi kesempatan membuat kebijakan, mari membuat kebijakan yang baik".
Sebenarnya pada kesempatan itu saya ingin menanyakan berkaitan dengan literasi Kabupaten Magetan ini, kebijakan apa yang bisa bapak buat sehingga literasi Kabupaten Magetan itu terdepan, sehingga orang-orang dari seluruh Indonesia kalau belajar literasi maka akan datang ke Magetan. Dari apa yang beliau sampaikan di beberapa kesempatan beliau ingin agar Magetan ini banyak dikunjungi oleh banyak orang sehingga beliau rela menjamu tamu-tamunya tapi setelah pulang dari kediaman Bapak Bupati tamu-tamunya akan bisa mampir di Jalan Sawo untuk membeli sepatu dan produk kerajinan kulit lainya.
Pada kesempatan itu adalah hari yang beruntung untuk saya, yang pertama guru saya yang bernama Ani Rofaida Lestari menyampaikan laporan kepada Bapak Bupati bahwa bukunya banyak diminati oleh banyak orang di berbagai provinsi di Indonesia ini, ada yang sampai di Pontianak ada yang sampai di Aceh di
Di kesempatan itu Bapak Bupati juga bertanya , "Siapa Kepala Sekolah yang bukunya terjual hingga di Kalimantan itu. Pak Hersan menjawab , "Pak Parno pak".
Saya terkejut tidak mengira Bapak Bupati mengetahui hal itu maka saya angkat tangan, "Saya Pak". Kemudian saya menunjukkan buku saya dan menyampaikan hadiah buku saya itu kepada Bapak Bupati kemudian kami foto bersama Bapak Bupati.
Memang sejak lama saya punya impian untuk pada suatu saat nanti , saya berjabat tangan dengan Bapak Bupati. Akan tetapi tidak hanya sekedar berjabat tangan.
Yang saya inginkan adalah berjabat tangan dengan memiliki makna yang lain daripada yang lain, sehingga akhirnya impian saya ini terwujud saya bisa berjabat tangan dengan Pak Bupati dengan menyampaikan hasil karya saya.
Saya ingin tidak berhenti sampai di situ, saya ingin berjabat tangan lagi dengan prestasi saya.
Semoga buku saya itu betul-betul menjadi pelajaran untuk anak-anak muda yang hidupnya ingin menjadi lebih baik dari yang sekarang.
Kegiatan sarasehan diakhiri sekitar pukul 10 karena Bapak Bupati ada acara lain seperti yang disampaikan di depan adalah Bapak Bupati sering mengundang tamu-tamu dari berbagai daerah, intinya agar Magetan ini semakin banyak dikunjungi oleh banyak orang, kemudian setelah acara sarasehan selesai para peserta foto bersama di pintu masuk sebelah barat dari rumah bapak Tatak kepala desa Goranggareng.
Semoga kegiatan ini menjadi awal semangat produktivitas dari para penulis Kabupaten Magetan sehingga bisa berkarya Lebih banyak lebih baik sehingga impian kita bersama 1000 judul buku bisa berwujud di Kabupaten Magetan ini.
Mari kita jadikan Magetan ini terdepan, sehingga masyarakat Magetan semakin meningkat perekonomiannya, Sejahtera hidupnya dan beruntung di dunia hingga di akhirat nanti. Bagaimana menurut pendapat anda?